Alasanku Mencintaimu 18

415 6 2
                                    

Aku disini seperti boneka yang di rebutkan oleh dua anak kecil, kak adji memegang lengan kanan ku dan faisal memegang lengan kiri ku. Faisal menatap kak adji dengan tatapan marah, terlihat sekali dari raut wajahnya. Dan kak adji pun menatap faisal dengan tatapan bingung dan kesal. Faisal menarik lengan ku lagi tapi kak adji pun menarik ku

"lu mau apa lagi si ji? Udah lepasan tangan riska" ucap faisal.

"gak, gua mau nanya sesuatu dulu ke elu" ucap kak adji.

"lu mau nanya apa hah? " sepertinya faisal memang sudah sangat marah.

" lu tadi bilang kalau riska nangis karna gua?  Maksudnya apa? " tanya kak adji.

Faisal tau aku menyukai kak adji, apakah dia akan memberitahu semua nya pada kak adji?

" lu harusnya peka dong ji, riska itu... " sebelum faisal mengatakan semuanya aku menutup mulut faisal dengan kedua tangan ku.

" Udah dong, kalian kenapa malah berantem sih, "ucapku

" tadi faisal belum selesai ngomong ka.., biarin dia lanjutin omongannya tadi " ucap kak adji dengan santai.

" dia gak jadi ngomong kok kak, hehehe " canda ku yang masih menutup mulut faisal, faisal hanya terdiam saja saat aku menutup mulutnya.

Akhirnya kak adji pun pergi, aku lega karna faisal tidak mengatakan yang sebenarnya. Aku membalikkan tubuh ku ke arah faisal, aku memasang wajah marah dan dia hanya memasang wajah bingungnya

"kamu tuh apa apaan sih sal" ucapku sambil memukul lengan nya.

"awww sakit kali ka, aku gak bisa terus menerus liat kamu nangis karna dia " jelas faisal.

" tapi kamu gak harus ngasih tau semuanya ke kak adji juga sal" ucapku.

"iya iya, aku ngaku salah, maafin aku ya" ucap faisal.

"iya aku maafin kok tapi kamu jangan kayak gitu ya, janji? " ucapku.

" iya deh aku janji"

Alasanku Mencintaimu (lanjutan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang