Alasanku Mencintaimu 22

124 5 0
                                    

Saat jam istirahat, Diana dan wirda  mengajak ku ke teman belakang lagi, sebenarnya aku capek kemana mana. Tapi Diana merayuku dengan mengatakan "kali aja nanti ketemu adji di sana ka", yah itulah rayuan Diana setiap kali aku sedang malas, dan benar saja aku berhasil dirayu Diana dengan rayuan itu. Sebelum ke taman belakang kita membeli makanan dulu di kantin dan tak lupa kita juga membawa buku kimia karna setelah istirahat ini ada pelajaran kimia. Setelah kita sampai di sana wirda langsung menempati tempat duduk di bawah pohon yang besar, karna memang disitu lah tempat yang paling sejuk dan disitu juga kejadian faisal menutup mataku.

"duh, kimia gua gak ngerti sama sekali lagi gimana dong? " kesal Diana.

" ah elu di, apa yang bisa heheheh" ejek wirda pada Diana.

"kalian tuh ya, kerjaannya berantem mulu haduh... " ucapku

" hei, kalian istirahat disini lagi? Heheh "sosok faisal tiba-tiba muncul dari balik pohon dan berhasil membuat wirda dan Diana kaget.

" yaumpan... Sal, lu teh kalo pengen muncul bilang bilang napa ih, bikin kaget aja "kesal Diana.

" tau iiihhh bikin jantungan aja "lanjut Diana.

" ya maaf, mana aku tau kalian ada disini, heheh kalian abis istirahat ulangan kimia ya? " tanya faisal.

" iya nih sal, kelas kamu udah belom? " tanyaku.

" kayak gimana ulangan nya? Susah gak? Ajarin dong "rengek ku sambil menarik lengan faisal. Wirda dan Diana tersenyum meledek padaku, saat aku melihat mereka seperti itu, aku pun melepaskan lengan faisal.

" ulangan nya lumayan susah lah, aku aja ada yang gak diisi, kalo gak salah ulangan nya itu ada di bab dua deh " jelas faisal.

Setelah itu faisal mengajari aku wirda dan Diana, saat belajar itu konsentrasi ku teralihkan oleh wajah faisal yang tampan. Aku jadi mengingat janji faisal saat itu bahwa dia akan siap untuk menerima ku kapan pun aku siap. Sebegitu kah kamu mencintaiku sal? Kenapa aku malah memilih kak adji yang sudah jelas tidak memilihku.

"riska.... "faisal mengibaskan lengannya di depan wajah ku.

" yailah nih anak bukannya ngedengerin malah ngelamun" ucap Diana.

"biasalah, kalo lagi liat muka orang yang cakep mah gitu tuh " ejek wirda.

Aku pun tersadar dari lamunan ku, aku tadi malah melamun memikirkan faisal.

Bel masuk pun berbunyi dan kami pun langsung kembali ke kelas masing-masing. Dan saat ulangan kimia itu, aku wirda dan Diana lancar mengerjakannya entah diajarkan oleh faisal atau ada keajaiban. Tapi saat aku melihat kak adji, dia belum mengerjakan ulangan itu sama sekali,

"kak, kakak belum semuanya? "tanyaku dengan pelan.

" kagak ngerti gua, tau ah " ucapnya dengan pasrah

Aku pun berfikir sejenak dan akhirnya aku memberikan lembar jawabanku pada kak adji." nih kak, liat punya ika aja "ucapku sambil menyodorkan nya pada kak adji.

Kak adji pun langsung mengambilnya dan menulis semua jawabanku di kertasnya. Sekitar sepuluh menit, kak adji sudah selesai menulisnya. Saat kak adji mengembalikan kertas ku dan aku pun sudah hampir mendapat kan ya, guru kimia itu tiba-tiba datang entah darimana dan langsung mengambil kertas yang sudah ada di tanganku.

"kamu ini riska malah nyontek ke adji, belum tentu jawabannya adji ini benar kan? "amuk guru itu padaku.

" tapi pak..  Eemmm" muka ku pasti pucat.

"gak ada tapi tapian kamu minggu depan ulangan sendiri di ruangan saya " ucap guru itu dan langsung merobek kertas ulangan ku. Aku sangat lemas, baru kali ini aku ikut ulangan susulan dan kertas ku di robek lagi ya ampun.

Alasanku Mencintaimu (lanjutan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang