Alasanku Mencintaimu 23

137 5 0
                                    

"lagian elu malah ngasih tau ke adji udah tau guru killer" ucap Diana kesal.

Sekarang aku lagi di rumah Diana ya bersama wirda juga, sepulang sekolah kita langsung pergi ke rumah Diana karna ada sesuatu yg harus kita omongkan.

" tau ih ka, gua tau lu suka sama si adji tapi gak ampe segitunya juga atuh" geram wirda.

"iya iya, gua ngaku salah deh, tapi kan kasian tadi kak adji belum di isi samasekali " ucapku dengan lemas.

" kalau faisal nanya hasil ulangan gimana? Dia kan yang ngajarin elu sampe bisa lah sekarang ulangan nya malah di contekin ke si adji dan ulangan lu malah di sobek guru. " kesal Diana.

Oh iya, faisal pasti kecewa, dia kan yang mengejariku tapi aku malah memberi jawaban itu pada kak adji. Aduh, bagaimana ini? Bagaimana kalau faisal bertanya soal ulangan itu.

Sepulang dari rumah Diana aku langsung membersihkan badanku, setelah mandi, aku merebahkan diri di kasur ku. Aku memejamkan mataku sejenak, aku hari ini sangat lelah, dan lagi aku harus ikut ulangan susulan nanti. Tapi semua itu aku lakukan untuk kak adji, apakah aku salah? Berjuang demi orang yang aku sayang, ya meskipun tidak ada timbal balik. Suara handphone ku terdengar sampai menyadarkan ku pada lamunan ku.

"hallo" ucapku.

"hallo ka, ini aku faisal kamu malam ini ada acara gak? "

" hah? Malam ini?" kulihat memo di handphone ku "enggak sal, aku gak ada acara kenapa memang?"

"aku mau ngajak kamu pergi bisa gak? "

" pergi? Kemana? " tanyaku penasaran.

" ada deh, kamu mau gak nih? Kalau mau aku jemput, kalau enggak gapapa"

"hhhmmm aku mau deh sal hehehe "

" yaudah cepetan siap-siap aku udah ada di depan rumah kamu"

"hah!!, " aku sangat terkejut, dan akupun melihat keluar jendela dan memang ada sosok faisal disana, "oke deh aku siap siap dulu ya"

"oke"

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"kita sebenarnya mau kemana sih sal? " tanyaku.

" kamu, gak sabaran ya ka, nanti juga sampe kok" ucapnya dengan santai.

Aku dan faisal dalam perjalanan ke tempat yang dia dimaksud faisal. Aku tidak tau samasekali kemana faisal akan membawa ku, tapi aku tidak curiga karna aku tau faisal adalah orang yang baik. Sesekali aku melihat wajah faisal yang sedang menyetir, dia sangat tampan jika sedang serius. Aku jadi tersenyum sendiri karna melihat faisal.

"kamu kenapa ka, kok malah senyum-senyum sendiri sih kamu sakit? " ucapnya sambil menyentuh kening ku dengan punggung tangannya.

"ish apaan sih aku baik baik aja kok" ucapku sambil menepis tangan faisal.

"lagian sih, kamu malah senyum-senyum sendiri aku kira kenapa" ejek faisal.

"gapapa kok" elak ku.

"nah udah sampe nih" ucap faisal dan memakirkan mobilnya di sebuah tempat makanan.

"kita mau ngapain? " tanyaku.

" kamu gak liat kita lagi dimana? Ya makan lah gimana sih" jelas faisal.

Faisal pun menarik lengan ku dan membawa ku ke tempat duduk yang berada di belakang taman restoran itu. Ternyata ramai juga orang yang datang ke sini, dominan sih orng yang pacaran karna disini banyak sekali pasangan yg makan disini. Akhirnya faisal membawa ku ke tempat duduk yang berada di ujung sana, aku gak mengerti kenapa faisal memilih di tempat yang ujung coba.

"kamu mau pesen apa ka? "tanya faisal sambil melihat menu makanan.

"aku apa aja deh terserah kamu" ucapku.

"loh, gak bisa gitu dong mungkin selera aku sama kamu beda " ucap faisal.

" hhhmmm, yaudah aku mau mesen spaghetti nya sama milkshake nya aja deh" ucapku.

"mbak!! " faisal pun memanggil pelayan.

" milkshake nya satu, spaghetti nya dua, sama lemon tea ya mbak" ucap faisal pada pelayan itu dan si pelayan nya pun pergi.

"jadi selera kita sama di makanan doang ya" ucapku.

"heheh iya, aku alergi sama susu " ucap faisal.

"hah? Alergi susu? Kok bisa?" tanyaku.

"ya gitu deh jadi waktu bayi itu aku gak di kasih asi sama ibu aku karna alergi sama susu asi, dan waktu umur aku dua tahun aku alergi sama susu, semua susu aku alergi, ya jadinya aku gak pernah minum susu deh" jelas faisal.

"hmmm gitu ya, nanti kalau aku jadi dokter aku bakal sembuhin penyakit kamu yang alergi sama susu itu sal" ucapku.

"jangan jadi dokter, kamu tinggal hidup berdua sama aku dan aku bisa bahagiain kamu itu udah cukup kok" ucap faisal dengan memperlihatkan mata anehnya.

"kalo ngomong suka ngelantur kemana mana ih" . Ucapku sambil memukul lengan faisal dengan kencang.

"aduh.. Kenapa? Aku salah ngomong emang?" ucapnya.

"tau ah " ucapku.

Akhirnya pesanan kami pun datang, karna lapar aku langsung memakan spaghetti itu dengan lahap. Tadi di rumah Diana aku gak makan apa apa karna sudah kenyang dengan omongan wirda dan Diana. Ya jadi aku harus menghilangkan gaya makan yg anggun, ahahahah aku makan seperti anjing. Kulihat, faisal menatapku sambil menahan tawa.

"kamu gak makan sal? " tanyaku pada faisal.

"kayaknya aku udah kenyang deh ngeliat kamu makan kayak gini"  ejek nya.

Maaf maaf, ini baru sedikit belum semua jadi tunggu dulu ya....

Alasanku Mencintaimu (lanjutan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang