Cerita-Ku

16 4 0
                                    

Hay raga, apakah kamu baik-baik saja? Apakah sudah tidak tersakiti lagi dengan hatimu sendiri di mana kamu menantikan orang yang bahkan tidak menghiraukan keberadaanmu?

Tenang saja, itu adalah yang pernah aku rasakan kok' jadi, kamu tidak sendiri.

Ada rasa yang pernah aku ingin ucapkan, namun terhalang karna sebuah ketakutan untuk mengungkapkan. Ada juga luka yang pernah aku pendam karna kekecewaan, bahkan kini aku telah jatuh sejatuh-jatuhnya bersama hatiku yang rapuh. Tapi, semuanya sudah berakhir. Mari bangkit dan ukir tawa bersama angin.

Mengapa aku pilih angin dan mengapa bukan hujan?

Karna angin selalu bersama kita tanpa kita sadari.  Angin yang memberikan kita kesejukan, kenyamanan. Beda halnya dengan hujan yang terkadang memberi keresahan dalam hati.

Seperti itu, jangan terlalu fokus dengan orang lain. Sampai kamu lupa pada orang yang berada di dekatmu.

Ah?Aku bahkan tidak tahu siapa orang yang tulus di dekatku? Ku rasa hanya hitungan. Dan kamu tidak termasuk. Malahan orang jauh yang memahami isi hatiku. Bukan teman dan sahabat maupun yang lainnya, kecuali keluarga tentunya.

Hanya bayangan yang selalu menemaniku di sini bersama dengan pagi, siang, malam, dan dunia lain.

Ah, hidupku terlalu membosangkan. Hanya itu-itu mulu yang aku tulis bukan?

Benar sekali!

Karna, aku ingin semua orang tahu bagaimana aku senang, kecewa, terluka, menyukai, mengagumi, dan mencintai. Semuanya sama saja.

Meresapi KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang