6. Siswa Baru Akademi Kesatria ○

167 17 0
                                    

Setelah keluar dari kantor kepala sekolah, berjalan menuju kantor pengajar akademi.

"Haaah..."

"Kenapa kau Asga? Apa kau menyesal mendaftar sebagai Siswa Akademi Kesatria Bangsawan?"

"Tidak, bukan menyesal."

"Kenapa?"

"Hanya saja kenapa aku malah bersekolah sih... seharusnya kan aku sibuk mempersiapkan semuanya untuk membangun kerajaan di wilayahku."

"Bukannya sekarang kau juga sedang mempersiapkan dirimu untuk itu?"

"Hmh... Menyusahkan saja."

"Tapi Asga..."

"Hm?"

"Saat nanti kau menjadi Raja, dan wilayahmu resmi merdeka sepenuhnya, apa kau akan melupakanku dan kerajaan ini?"

"He'? Mana mungkin aku melupakanmu. Kau adalah teman pertamaku di sini. Berkatmu dan juga adikmu-lah serta kerajaan ini aku bisa mendapatkan semua itu kan.. mana mungkin aku melupakannya."

"Heh, dan nantinya apa kau juga akan memusuhi Kerajaan Zuitaria? Apa kau akan menginvasi dan memperluas kerajaanmu? Apa kau akan memerangi kerajaan-kerajaan lainnya?"

"Ha!? Kau ini bicara apa sih? Kau mendengarkanku tidak? Mana mungkin. Ada-ada saja."

"Hahaha, aku hanya bercanda. Nah, kita sudah sampai di kantor pengajar akademi."

Kantor pengajar akademi bisa juga dibilang sebagai kantor guru akademi.

- - - - - >

Pangeran Alvin membuka pintu kantor.

"Permisi..."

"Anu, permisi..."

Terlihat ruangan yang cukup luas ini sangat sepi hanya ada beberapa orang saja. 3 orang? dan sepertinya mereka semua adalah pengajar yang sedang kosong jadwal.

"Aku mencari Ny. Elvies."

"Ada apa mencariku- oh Pangeran Alvin."

Pengajar wanita itu memberikan hormat kepada Pangeran Alvin. Sepertinya seorang Pangeran sangat dihormati dimanapun berada walau seorang yang muda atau bahkan menjadi siswa seperti ini ya.

"Anu.. aku yang punya keperluan." Aku mengangkat tanganku.

"Ini..."

Aku menyodorkan sebuah surat. Surat itu diberikan oleh Pak Kepala Sekolah Inverto saat kami akan keluar dari ruangannya tadi.

"Hm...? Hm... Ouh.. Ah, jadi kau siswa baru di sini ya? Tunggu sebentar, aku ambilkan seragammu."

Ny. Elvies ternyata orangnya cukup baik dan ramah. Ia mengambilkan sepaket seragam lengkap baju celana dan sepatu.

"Ini seragamnya."

"Ah terima kasih Ny. Elvies."

"Sepertinya hanya itu keperluan kami ke sini. Kami permisi dulu Ny. Elvies." Pangeran Alvin segera berpamitan agar tidak berlama-lama di kantor pengajar.

Kami pun keluar dari kantor pengajar akademi.

"Setelah ini, kau langsung datanglah ke stadium yang ada di sana. Aku ada perlu sebentar. Aku akan menyusul nanti."

"Eh?! Apa maksudmu kau akan meninggalkanku sendirian di sini?"

Pangeran Alvin berlari meninggalkanku.

"Mintalah bantuan seseorang jika kau tidak tau jalan ke sana!"

"Alvi-!..."

Haaah.. dan sekarang aku sendirian. Bertanya kepada siapa memangnya?! Di sini tidak ada siapapun.

Build Super Power Micronation In New World [VOL. 1] ✅ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang