24. Cerita Negeri Seberang

101 9 0
                                    

Arbila mulai menceritakan bagaimana bisa Burum ingin memerdekakan diri dari Runia.

"Ceritanya... bermula sekitar 1 setengah tahun yang lalu. Sebuah kabar yang mencengangkan... putra ketiga kerajaan Runia, Theoniya Runiathe. Dia meminta tahta kepada ayahnya yang seorang raja Runia. Tentu saja raja menolak dan menunggu waktu yang tepat untuk menobatkan siapa penerus kerajaan beberapa tahun lagi. Namun, putra pertama Eiyote Runiathe dan putra kedua Airaya Runiathe menentang tindakan Theoniya Runiathe dan perang saudara tidak terelakkan. Katanya perseteruan ini sudah lama berlangsung, selama kurang lebih 2 tahun hingga akhirnya Pangeran Theo berani secara terang-terangan. Pangeran Theo dan orang yang mengikutinya memilih pergi meninggalkan Ruyin dan menuju ke wilayah Rutal, Pangeran Theo mengumpulkan pasukan disana. Pangeran Theo kemudian mencari dukungan untuk dirinya kepada semua provinsi. Ia mendapatkan Rutal sepenuhnya, kemudian sebagian besar Yotna, sebagian besar Muray. Lalu sepenuhnya wilayah anutay, sebagian kecil Alonie dan sebagian kecil Juyna. Sedangkan sang raja sendiri beserta putra pertama dan kedua mendapat dukungan penuh di Ruyin, Borganon, Yanen, Lokari, Kularan, Edion, Borom dan Travia. Juga sebagian besar Alonie dan Juyna, dan sebagian kecil di Yotna dan Muray. Perang besar terjadi, pembantaian dimana-mana, aku saat itu tidak tahu harus kemana yang kulakukan hanyalah pergi dari rumah dan mencari tempat sembunyi untuk beberapa waktu. Para prajurit pangeran Theo berbuat sangat kejam, mereka membakar habis desa-desa, beberapa kota dan menghancurkannya tanpa menyisakan apapun. Semua orang siapapun selain di wilayah dukungannya akan dibunuh."

Arbila meneteskan air matanya, ia berusaha menutupinya dengan mengusap air matanya yang hampir jatuh.

"Kenapa kau menangis?" Aku bertanya padanya.

"Orang tuaku menjadi korban atas kekejaman mereka."

"Ouh, ah... kalau itu..."

Aduh! Kalau ini malah menyingung perasaan Arbila.

"Tidak apa, itu memang bagian dari cerita ini."

"Maaf."

"Lalu..."

Cerita bersambung kembali...

"Lalu, setelah satu bulan prajurit Pangeran Theo meninggalkan Burum atau Borom, begitulah pengucapan orang pulau utara. Orang-orang yang selamat mulai keluar dari tempat sembunyi mereka. Kami saling menangis satu sama lain, berbagi nasib waktu itu seperti mencari makanan yang ada, berbagi tempat tinggal, dan berbagi kehangatan keluarga.. karena kebanyakan dari mereka telah kehilangan anggota keluarganya. Kami pun mendapat kabar 2 minggu kemudian bahwa Raja dan putra pertama telah dibunuh oleh Pangeran Theo, dan tahta kerajaan Runia telah beralih ke Pangeran Theo. Saat itulah, kami merasa kehilangan semangat kami karena Raja dan putra pertama telah mati. Tapi kami masih percaya bahwa putra kedua masih hidup. Saat itulah inisiatif beberapa orang agar membentuk pasukan rakyat disetujui semua orang. Dalam waktu 1 bulan wilayah Burum berhasil membuat pasukan sendiri di bawah komando masing-masing orang yang dianggap mampu memimpin setiap kota. Aku waktu itu masih belum berstatus Jendral atau apa, aku hanyalah prajurit yang ditempatkan di bagian pasukan cadangan. Penyerangan pertama dilakukan di wilayah perbatasan Rutal... pasukan rakyat dari wilayah Burum sebanyak 4200 orang, dan pasukan Pangeran Theo sekitar 5000 orang. Kabarnya pasukan rakyat berhasil menembus pertahanan musuh dan berhasil menguasai satu kota di Rutal, lalu mereka menyerang dan menyerang lagi hingga sampai di kota utama di Rutal, yaitu Orai. Entah bagaimana kabarmya lagi sudah tidak terdengar, pembawa kabar juga sudah lama tidak mengirimkan kabar perangnya. 2 bulan kemudian ada kabar bahwa pasukan rakyat kembali, tapi yang kembali hanyalah 11 orang saja. Mereka adalah prajurit biasa bukan pemimpin pasukan. Mereka lalu menceritakan apa yang terjadi selama ini. Rutal adalah pusat kepemimpinan Runia yang baru, yang paling tidak disangka-sangka adalah putra kedua yaitu Pangeran Airaya Runiathe telah berada di pihak Raja Theo, Raja kerajaan Runia baru."

Build Super Power Micronation In New World [VOL. 1] ✅ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang