Di dalam stadium saat ini sedang digunakan untuk siswa kelas B berlatih tanding.
Terlihat beberapa siswa dan siswi duduk-duduk di tribun stadium dan 2 orang bertanding di arena.
Aku dan si gadis sombong Rougent memasuki stadium membuat perhatian mereka teralihkan melihat kami.
"Eh, siapa mereka? Kenapa anak kelas lain datang kemari? Seharusnya ini kan waktunya kelas B-3 yang memakai stadium..."
"Heh?! Dia kan..."
"Itu... Zude Rougent kan?!"
"Apa yang mereka lakukan di sini?"Pertandingan langsung dihentikan oleh wasit alias pengajar mereka.
"Hei! Apa yang sedang kalian lakukan di sini?! Apa kelas kalian tidak ada pelajara-... o-oi!"
Tidak ada jawaban darinya. Ia tetap berjalan santai begitu juga denganku.
"Bahkan kalimat Tuan Norman pun tidak dihiraukannya."
"Hei, siapa laki-laki di samping Rougent itu?"
"Mana aku tahu. Apa mereka akan bertanding?"
Semua kata-kata itu samar-samar ku dengar. Nah, waktunya untuk memberi pelajaran kepada gadis sombong ini, semoga.
Arena A, Stadium Akademi Kesatria
Di sini, di pinggir arena sudah terdapat beberapa senjata latih tanding yang lengkap. Ada pedang, tombak, pisau belati, pisau kecil, kapak, dan toya. Namun semua senjata-senjata ini bukanlah senjata asli, melainkan senjata latihan yang terbuat dari kayu yang sangat kuat.
Aku melihatnya telah bersiap di arena dengan sebuah pedang dan pisau diselipkan dipinggangnya. Benar-benar mengikuti standar kelengkapan kesatria kerajaan. Hm...
"Sepertinya ini saja cukup."
Aku mengambil senjata dan berjalan menuju arena A.
"Ayo, jangan menunggu lama." Aku mulai menantangnya bertarung.
"Haa?? Apa kau tidak tahu cara menggunakan senjata dengan benar? Bfff... bhahaha!!"
Orang-orang di tribun
"Lihat senjata yang digunakannya."
"Sebuah belati... 2 belati? Sepertinya dia tidak tahu cara memakai senjata dengan benar."
"Apa dia tidak tahu mana senjata utama dan mana senjata cadangan ya?"
"Selain menggunakan 2 belati, dia juga membawa banyak sekali pisau kayu kan? Buat apa dia membawa pisau sebanyak itu?"
"Entahlah, kita lihat saja jalannya pertarungan ini."
- - - - - >
"Jangan banyak bicara, majulah."
"Maafkan aku ya jika kau kalah dengan cepat! Hhaha.. memegang belati saja tidak tahu caranya. Mana mungkin bisa mengalahkanku." Rougent terlihat memendam emosi yang berlebihan.
Saat dia akan maju...
"Hentikan!!!"
He? Siapa itu?!
"Pertarungan tanpa wasit, adalah pertarungan yang tiada akhirnya! Maka dari itu, akulah yang akan menjadi wasitnya."
Dia kan...
Semua orang di tribun berdiri, yang berada di arena B, C, D dan Rougent yang berada di arena A pun semuanya menghadap kearahnya memberikan hormat berupa duduk menunduk dengan lutut kanan ditekuk dan tangan kiri mengepal ditaruh di depan dada.
"Ah Pangeran..." ucap si gadis Rougent.
- - - - - >
"Ini adalah pertandingan dengan peraturan bebas tingkat rendah. Bentuk kekalahan adalah dengan mengalahkan secara telak 2 kali atau menyerah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Build Super Power Micronation In New World [VOL. 1] ✅ (Proses Revisi)
FantasyGenre: Kerajaan, Perang, Fantasi, Petualangan Score: 7.3 Assalaamu'alaikum WR WB Semua Cerita Adalah Fiktif/Tidak Nyata, Maka Dari Itu Jangan Terlalu Terbawa Suasana. Bagi yang Islam, Ingat Sholat Ya Kawan-kawan. Semoga Allah SWT Mengampuni Kita Sem...