16. Penyerangan Kota Tayte

110 15 0
                                    

Kota Tayte

Hrrooooooooooooooong...
Hrong Hroong Hrong Hrooooong.....(Suara terompet besar)

Ruang Komando, Pangkalan Militer Runia, Tayte

"Apa?! Sinyal bahaya-"

"La-lapor!"

"A-ada apa ini?!"

Seorang prajurit memasuki ruang komando, di depan pintu yang sudah terbuka prajurit ini berlari hingga akhirnya tersungkur tergulung-gulung dan badannya kaku sesaat. Dengan gemetaran kemudian dia pun berdiri dihadapan semua orang di ruangan ini.

Di dalam ruang komando ada seorang Letnan dan 4 kapten yang mengadakan rapat tugas untuk mengontrol dan menjaga wilayah Tayte. Kehadiran prajurit pembawa pesan dengan keadaan seperti itu membuat situasi dalam ruangan menjadi cukup panik.

"Apa?! Katakan! Apa yang terjadi?!"

"Lapor Letnan! Serangan! Ada pasukan yang menyerang kota Tayte!"

Lapor prajurit pembawa pesan tersebut.

"Apa benderanya?! Zuitaria atau pemberontak Burum?"

"Mereka... adalah pasukan Burum."

"Jadi mereka. Apa yang kau takutkan dari mereka... cepat lawan!"

"Masalahnya, mereka berjumlah sangat banyak! Mengitari seluruh pinggiran kota!"

"A-apa katamu?! Palingan cuma 1000 orang..."

"Dari laporan menara pengawas, mereka meperkirakan sekitar 4000 sampai 5000 prajurit. Namun, dari laporan seseorang yang tidak diketahui... e... dia warga biasa... melaporkan kepada kami bahwa jumlah mereka sekitar 8000 prajurit!"

"De-delapan ribu?!"

"Letnan Atte, apa yang harus kita lakukan? Jumlah itu lima kali lipat dari jumlah kita sekarang!"

"Hm... tunggu, informasi yang terakhir dapat dari seseorang yang tidak diketahui? Kalian jangan percaya begitu saja. Mungkin perkiraan dari menara pengawas yang benar."

"Tapi walaupun begitu, jumlah mereka tetaplah lebih banyak dari kita."

"Cih... siapkan Aluzitan tempur! Kumpulkan semua prajurit yang belum bertempur, sekarang! Cepat!"

"Siap, Letnan!"

Seluruh prajurit Runia disibukkan dengan keadaan serangan mendadak dari pasukan PPBM.

- - - - - >

Kota Tayte

Pasukan PPBM menyerang kota Tayte. Mereka tidak mendobrak gerbang melainkan memanjat tembok benteng kota dengan tali. Mereka menghabisi seluruh penjaga gerbang dan benteng secara terang-terangan.

Orang-orang pemukim Runia di kota Tayte mulai panik dan menyelamatkan diri masing-masing. Tak sedikit juga yang melawan langsung dibunuh oleh prajurit PPBM. Secara cepat belum sampai 1 jam kota Tayte sudah di kuasai oleh pasukan PPBM.

Masih belum ada tanda-tanda pasukan Runia dari pangkalan militer menyerang kembali.

Jendral Arbila Pov

Hah! Akhirnya! Saat-saat seperti inilah yang aku impikan. Kemenangan besar pertama ini akan menjadi sejarah awal pengusiran blokade penjajah Runia.

"Kumpulkan semua pasukan..."

"Baik, Jendral."

- - - - - >

"Aku hampir tidak percaya bahwa Tayte sangat mudah dikalahkan seperti ini. Tenyata aku terlalu mengkhawatirkan itu."

Build Super Power Micronation In New World [VOL. 1] ✅ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang