12. Hari Pertama Sekolah -bag 3-

121 13 0
                                    

"Bersiap..... mulai!"

Aku melihat kelompok PT-2 menyerang langsung ke arah pangeran Alvin.

"Hyaaa!!"

Thing!

Thang! Dhak!... bruk!

"Jangan diam saja kalian!"

"Hyaaa!!!"

(Pertarungan)

Hm? Rupanya pangeran Alvin cukup hebat dengan kemampuannya. Aku tidak tahu jika dia sehebat itu, karena sebelumnya pangeran Alvin benar-benar tidak menunjukkan sifat kesatrianya sama sekali kepada siapapun, termasuk aku. Padahal biasanya hanya dengan melihat seseorang aku bisa menilai apakah dia seorang yang hebat atau tidak.

Pertarungan pun berlangsung sangat meriah, dari gelanggang satu, dua, tiga, empat, lima dan enam, gelanggang enamlah yang sangat banyak di tonton oleh para murid.

Selang beberapa waktu mulai dari gelanggang dua, tiga, empat dan lima telah selesai. Masing-masing dimenangkan oleh murid akademi kesatria bangsawan. Tersisa  gelanggang satu dan enam yang masih bertanding.

Gelanggang 6

"Tinggal kau sendiri, ayo.. majulah."

"Cih! Maafkan aku... pangeran!" Menyerang maju.

"Aku maafkan!!"

Thieng!

Pangeran Alvin merendahkan tubuhnya dan menghindari tebasan dari atas sambil memutar kearang belakang lawan. Lalu dengan cepat ia menyerang murid kelas  PT itu dari belakang kebagian punggung yang tidak terdapat body protect dengan keras.

Dhak!      Bruk... (tersungkur)

"Uaghh..."

"Gelanggang Enam, dimenangkan oleh perwakilan AKB kelas A-2, atas nama.. pangeran Alvin Selve Zuita!"

"Yaaaaaa!"
"Whoooooi!"
"Menaaang! Kita menang!!"
"Pangeran hebat luar biasa!"

Pangeran Alvin pun berjalan menuju teman-temannya di tempat semula.

Pangeran Alvin Pov

"Aku memenangkannya." Ku lemparkan senyumku kearah teman-temanku.

"Kau memang hebat, pangeran."

"Tak kusangka kau sehebat itu, padahal waktu latihan kau tidak pernah belajar serius. Ah, aneh sekali."

"Ya- itu... hahaha... kalau aku serius jadinya ya seperti ini."

"Hem? Serius, serius apa karena ada sesuatu?"

"Maksudku.. hah, tentu saja aku kan seorang pangeran. Kalau sampai kalah kan benar-benar memalukan."

"Sampai kalah? Haa... begitu ya..."

"Aril kau..."

"Hahaha... pangeran memang gampang sekali dijahili ya."

"Hahaha... kau benar Shiren."

Sepertinya Aril menggodaku seperti biasanya.

Hm? Asga... dia belum mendapat giliran bertarung kan? Oh iya, inikan masih gelombang pertama.

- - - - - >

Stroner Pov

Gelanggang 1

"Kenapa...? Ayolah, kalian kan bangsawan."

"Beraninya kau... kau hanyalah rakyat jelata yang beruntung!"

Build Super Power Micronation In New World [VOL. 1] ✅ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang