ustadz rizky

234 63 0
                                    

Aku melintasi jalanan di depan kantor pondok dengan tergesa. Itu akibat ulah salah satu ustadz pengabdian yang tidak bisa mengajar. Sehingga membuatku harus menggantikannya untuk mengajar.

Di depan kantor, aku melihat santi dan april bersiap menuju ruang kelas. Saat mereka melihatku berjalan tergesa mendekati mereka, mereka berhenti dan menunggu kedatanganku.

"Asalamualaikum" ucapku terengah engah

"Wa alaikumsalam" mereka menjawab berbarengan. Mereka nyengir melihat ku yang datang dengan wajah sedikit kesal

" duh..yang lagi asyik telpon mas rangga, trus tiba tiba harus masuk kelas. Emang enak!". Ujar Santi meledek.

Belum sempat aku membalas ledekan santi, ustadz rizky datang menghampiri. Tanpa sengaja aku melihat april menjadi gugup dan salah tingkah.

"Asalamualaikum, belum masuk?" Ucap ustadz rizki.

Aku sengaja diam dan membiarkan santi dan april yang menjawab

" wa alaikum salam.  Ini baru mau masuk ustadz" ternyata april yang menjawab dengan sangat gugup.

"Mari ustadz..kami masuk duluan" april melanjutkan serta menarik tanganku dan santi.

Ku lihat wajah april bersemu merah..
Kami baru melangkah beberapa langkah, terdengar suara ustadz rizky memanggilku

" sya..tunggu. bisa bicara sebentar?"

Kami menghentikan langkah. Aku melirik santi dan april. Ku lihat dengan jelas semu merah di wajah april seketika berubah menjadi sendu.

Dengan ragu aku menghampiri ustadz rizky. Beliau mengulurkan sebuah bingkisan.

"Selamat hari lahir sya.semoga selalu berlimpah keberkahan. Maaf,harusnya ana memberikan ini tepat di hari lahir kamu. Tapi..ana nggak dapat kesempatan"

Tentu saja aku tak menyangka akan hal ini. Ku lihat april melangkah meninggalkan santi dan aku. Santi berjalan tergesa mengikuti langkah cepat april . Ya Allah..ada apa ini?

Aku menerima bingkisan dari tangan ustadz rizky

" masya Allah..harusnya antum tidak perlu serepot ini ustadz. Sukron atas doa yang sangat tulus. Semoga Allah mengabulkan do'a antum"

"Amin ya Rabb"

"Ustadz..afwan. ana harus masuk kelas. Sukron atas kado nya asalamualaikum"

Tanpa menunggu jawaban ustadz rizky, aku berlalu menuju ruang kelas.
Ku lihat april dan santi sudah mulai mengajar. Aku berhenti di depan kelas 2 SMA jurusan Agama.aku mengamati april mengajar.

April mengajar seperti biasa, tapi aku tau ia menyembunyikan sesuatu dariku. Ku lihat ia sesekali berbalik membelakangi santri, lalu mengelap sudut matanya dengan tisyu. Aku harus segera mencari tau soal ini. Aku tak ingin april bersedih.

Aku berjalan menuju ruang kelas 3A. Kelas yang berisi para santri Unggulan. Sungguh aku tak mampu fokus untuk mengajar hari ini. Fikiranku terus terbayang wajah april dan juga bingkisan dari ustadz rizky.

Akhirnya ku putuskan untuk memberi tugas kerja kelompok pada santri. Selama mereka berdiskusi, aku membuka bingkisan dari ustadz rizky.

Ya Allah, alangkah terkejutnya aku saat mengatahui isi bingkisan itu.

Sebuah buku karya motivator muda indonesia' IPPo santosa. "7 keajaiban rezeki" buku yang selama ini aku inginkan. Namun belum sempat aku beli. Bagaimana mungkin beliau tau aku sangat menginginkan buku ini?

Ku buka buku perlahan dan ku dapati secarik kertas berisi tulisan tangan ustadz rizky

"Assalamualaikum sya

syaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang