Maafkan Aku

182 41 0
                                    

Waktu terasa begitu cepat berlalu.seperti biasa,  Aku melewati hari hariku dengan segudang aktivitas di kampus dan kantin. Sejauh ini aku belum menemukan pekerjaan yang cocok. Terpaksa aku masih berkutat menjadi pelayan kantin. But so far, aku menjalani semua dengan senang hati.

tanpa terasa aku sudah duduk di semester 4. Alhamdulillah aku bisa mempertahan kan beasiswa ku. Walaupun beasiswa dari kampus hanya berupa pembebasan uang per semester,namun bagiku itu sangatlah berharga.

Hari ini, mas syauqi di wisuda.  ia menyelesaikan skripsi nya tepat waktu. Terbayar sudah tiap tetes keringat yang menemani kerja kerasnya. Semua tak sia sia karna mas syauqy akhirnya lulus dengan hasil yang memuaskan.

Aku turut merasa bahagia dengan kelulusan mas syauqi. Selama berbulan aku ikut membantu menemani mas syauqi dalam menyelasaikan tugas akhirnya. Hingga saat ia sidang skripsi, aku pun turut hadir mensuportnya.

Wajah tampannya tampak begitu bahagia kala naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan sebagai mahasiswa terbaik untuk fakultas kedokteran.

Umi turut naik ke atas panggung. Aku pun merasa bangga atas prestasi yang luar biasa ini

Malam harinya umi mengundangku, dila dan liza untuk makan bersama di rumah umi. 

Semua ikut merasakan kebahagiaan  mas syauqi dan umi.

"kalian menginap saja ya di sini" ujar umi seusai makan

Aku melirik dila dan liza. Dan aku memilih diam. Aku sih nggak masalah kalau harus nginap di sini. Karna umi sudah ku anggap seperti keluarga. Biarlah liza dan dila yang menentukan.

"Mohon maaf umi. Insya Allah lain kali. Besok pagi dila harus kerja" ujar dila

"Owh begitu. Ya sudah kalo nggak bisa. Tapi lain kali..kalian harus nginap di sini ya"

"Insya Allah Umi" kami menjawab bersamaan

Sekitar jam 10 malam. Mas syauqi mengantar kami kembali ke sakinah. Dila yang memang humoris membuat suasana menjadi penuh tawa. Berkali kali mas syauqi tertawa begitu lepas karna gurauan dila. Saat tertawa..ia tampak semakin menawan. Namun sayang, hatiku belum menumbuhkan rasa cinta untuknya.

Aku tak tau apakah aku masih bisa merasakana cinta atau mungkin hatiku sudah tertutup.  Entahlah,yang pasti saat ini aku tidak memiliki sedikitpun rasa cinta itu.

########

Aku sudah mencoba bertanya pada hati kecilku, tentang perasaan yang ku punya untuk mas syauqi. Namun tetap saja jawaban yang ku dapat sama.  Bahwa cinta itu tak ada

Ku rasa sudah waktunya aku memberi jawaban pada mas syauqi. Aku tak mungkin membuatnya semakin lama semunggu. Baiklah..aku harus segera bertemu mas syauqi.

"Asalamualaikum mas. Bisa kita ketemu? Ada yang harus aku sampaikan"

Ku kirimkan pesan untuk mas syauqi. Semoga hari ini mas syauqi bisa meluangkan waktu nya untuk bertemu aku.

Akhir akhir ini mas syauqi lumayan sibuk. Sejak di nobatkan jadi mahasiswa terbaik, ada beberapa rumah sakit yang memintanya untuk bekerja.  Dan mas syauqi memutus kan untuk menerima bekerja di Rs. Siloam karawaci. Masih di daerah tangerang

"Wa alaikumsalam fa. Insya Allah bisa. Nanti jam 8 aku jemput ya"

Jawaban mas syauqi ku dapat tak lama setelah pesanku terkirim

"Nggak usah mas. Mas kan capek pulang kerja. Jadi aku aja yang kesana. Aku tunggu di depan nanti ya"

Bismillah.. Semoga semua ini baik untuk ku dan mas syauqi.  Aku tak ingin ia menunggu lebih lama. 

syaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang