Mahasiswa

147 46 1
                                    

Selama seminggu kami para mahasiswa baru menjalani OSPEK (Orientasi study dan Pengenalan kampus).   Awalnya aku sempat takut menghadapi masa masa Ospek. Karna yang pernah ku dengar dari beberapa teman, Ospek adalah ajang perploncoan yang di lakukan Senior terhadapa Maba.

Terkadang Maba di pinta melakukan hal yang tak pantas.Bahkan tak jarang berujung penyiksaan jika para maba tidak mau menuruti perintah senior. Namun mas syauqi meyakinkanku bahwa di Taruma Negara, tidak ada perploncoan pada para mahasiswa Baru.

OSPEK di buat menjadi ajang perkenalan lingkungan kampus, ekstrakulikuler, perkenalan para dosen, mengenal  teman baru dan banyak  game seru yang di buat panitia agar para mahasiswa baru tidak merasa jenuh selama menjalani Ospek.

Sehabis sholat subuh para maba harus sudah kumpul di lapangan kampus. Lengkap dengan segala atribut yang sudah di tentukan panitia. Setiap fakultas menentukan atribut yang berbeda beda . Fakultas sastra mengharuskan para maba membuat nametag dari karton, membuat topi ulang tahun dari kardus dan harus di buat berwarna warni. Memakai kaos kaki yang berbeda warna di kiri dan kanannya. Memakai kalung yang leontinnya berupa sayut mayur. 

Sekitar jam 10 malam acara baru selesai. Sampai di rumah, para maba pun di sibukkan dengan segudang tugas dari para senior. Selama seminggu kurang tidur, lelah, tulang tulang terasa remuk. Tapi aku menikmati masa masa itu.

Selama ospek berlangsung, Mas syauqi tak berkunjung ke sakinah. Maklumlah, mas syauqi adalah ketua umum BEM Fakultas kedokteran. Tentu ia sangat sibuk di fakultasnya. Dalam seminggu, aku hanya melihatnya sekali. Saat upacara pembukaan Ospek, ketua panitia pelaksanaan Ospek memperkenalkan ketua BEM tiap tiap fakultas. Di sanalah aku melihat mas syauqi dari kejauhan.

Malam puncak OSpek di tutup dengan Drama pendek karya para panitia. Drama yang bertema perjuangan Rakyat indonesia untuk merdeka dari para penjajah. Pada malam puncak juga tersedia doorprize berupa 30 unit laptop, 12 unit sepeda motor. Dan seluruh mahasiswa baru berhak mendapatkan sebuah plashdisk dari kampus.

Entah mimpi apa dila malam itu, hingga ia mendapatkan rizki yang sungguh ia tak sangka. Saat dosen mengambil gulungan kertas yang berisi nama  para mahasiswa baru dari box besar, salah satu nama mahasiswa baru yang berhak menerima doorprize sebuah unit motor adalah dila. Kami bertiga berlonjak kegirangan. Dila menangis histeris di iringi tepuk tangan yang menggema dari para maba dan panita yang hadir.  Ahh..betul betul pengalaman yang tak bisa terlupakan.  

                            #####
OSPEK telah berakhir. Para Mahasiswa baru sudah mulai aktif kuliah. Aku menikmati statusku sebagai mahasiswa. Aku giat pergi ke kampus, mengerjakan tugas, pergi ke perpus,makan di kantin kampus. Semua sangat ku jalani dengan perasaan yang begitu senang.

Aku memutuskan untuk mengambil kelas sore. Perkuliahan sore di mulai jam 4 dan berakhir jam 9.30 malam.

Aku berfikir untuk mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan kuliah. Aku tak mungkin mengharapkan kiriman dari mamak dak bapak di kampung. Liza dan dila mengikutiku mengambil kelas sore. Alasan liza, hanya karna tak ingin berpisah kelas dari ku dan dila. Liza berasal dari keluarga yang bisa ku bilang kaya. Mama papanya di palembang adalah seorang bos kopi yang cukup di kenal. Sedangkan dila, ia berasal dari keluarga sederhana. Hingga ia pun harus mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan biaya kuliah.

Untuk semester awal belum ada beasiswa yang bisa di ajukan oleh para mahasiswa. Sistem pengajuan beasiswa biasanya di lihat dari nilai IPK mahasiswa.  Aku mencari tahu informasi soal beasiswa sedetail mungkin.  Aku mencoba menemui dosen pembimbing kelas untuk mencari informasi soal beasiswa yang di sediakan pihak kampus.

syaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang