Air Mata

180 51 11
                                    

Mas syauqi datang malam itu ke sakinah dengan wajah lelahnya. Kebetulan malam minggu ini aku memang memilih menghabiskan waktu dirumah.

Aku menyambutnya dengan senyum.
Setelah mengucap salam ia langsung menghempaskan tubuh nya ke sofa di teras rumah.

Aku masuk dan mengambil segelas air minum untuknya.

"Minum dulu mas" ujarku.

Ia menerimanya dan langsung meneguk habis. Haus sekali sepertinya.

"Sepi amat fa. Pada kemana?"

"Dila ama liza lagi jalan ke lippo mas. Mau cari buku katanya"

"Owh.. Kenapa nggak ikut? "

"Lagi pengen dirumah aja mas. Mas udah makan belum? Kalo belum, aku siapin makan ya"

"Nggak usah fa. Aku nggak laper. Aku kesini mau ngomong sesuatu"

Mas syauqi memperbaiki posisi duduknya. Ia menatapku

"Fa.. "

"Iya mas"

"kamu beneran nggak kenal aku?"

"Ya kenal lah mas. Mas apaan sih. Pertanyaannya aneh deh"

"Bukan.. bukan itu maksudku. Tidak kah sedikitpun kamu ingat sesuatu tentang aku?"

Ku pandangi wajah tampannya. Mencoba mengingat sesuatu tentangnya.. tapi fikiranku buntu.

" mas..aku nggak inget apa apa"

Mas syauqi mengeluarkan dompet di saku nya dan mengambil sebuah foto. Ia menatap foto itu Lama lalu memberikannya padaku.

Aku terkejut saat menerima foto itu. Seorang anak laki laki gendut berkaos hitam dan gadis kecil berambut panjang kepang dua.

"Mas... Ini..? "

Bagaimana mungkin mas syauqi menyimpan foto masa kecilku

"Kamu nggak ingat?? " Tanya mas syauqi.. Menatapku dalam

Aku mencoba mengembalikan memory masa kecilku. Lagi..semua buntu. Aku tak mengingat apapun.

"Fa.. Itu foto kita berdua sebelum aku pindah ke tangerang. Kamu nggak ingat? "

Aku menatap mas syauqi tak percaya

"Lihat aku fa.. "

Aku membandingkan foto anak kecil Yang ada di tanganku.. Dan sosok mas syauqi yang saat ini ada di hadapanku.

Ini sungguh jauh berbeda.

"Fa.. Aku aan fa. Kamu memanggilku aan"

" aan...mas aan???"

Mas syauqi mengangguk dan tersenyum. Benarkah...dia mas aan?

Sahabat kecil yang selalu membelaku saat ada anak nakal yang menggangguku. Ia yang rela memanjat pohon jambu air yang sangat tinggi demi aku. Ia yang hampir setiap hari menemaniku, menjagaku.

Benarkah ia..

"Hey...kok malah bengong" mas syauqi menepuk pundakku

"Ini...ini beneran mas aan?" Aku masih tak percaya

"Ya ampuuun...iya ini aku. Body guard masa kecilmu. Yang rela ngelakuin apa aja yang kamu mau"

Bulir bulir bening seketika jatuh perlahan. Reflek aku memeluk mas syauqi.

"Ya ampun mas aan...aku kangeeeeeeeen. Kamu kemana aja mas? Abis pindah nggak pernah kasih kabar"

Mas syauqi sangat terkejut..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

syaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang