Sepulang dari Taman Mini, aku dan Tania terus berdebat tanpa akhir. aku memaksa Tania dan Ele untuk tinggal dirumah ku, agar aku selalu bisa menjaga mereka. tapi Tania bersih keras untuk pulang kerumahnya sendiri. aku tidak tahu harus menggunakan cara apa lagi untuk membujuk wanita keras kepala yang nyatanya berhasil membuatku jatuh cinta padanya. kejadian masa lalu, berhasil membuatku trauma akan kehilangan orang yang ku cintai. aku tak ingin hal itu terjadi lagi, jadi tolong jangan salahkan aku jika aku bersikap protektif.
" Tian, kamu yakin mau biarin Tania dan Ele pulang? mama takut kalo ada apa-apa " ucap mama padaku. kami bertiga, termasuk papa sedang berada diruang keluarga. Ale dan Ele tentunya sudah asik dengan mainan mereka tak jauh dari posisi kami. sedangkan Tania, sudah berada dikamarku yang bisa kutebak sedang merapikan kopernya karna ia terus saja ingin pulang.
" Tian juga gak setuju mah, tapi gimana Tania itu keras kepala susah dibujuk " sahutku sambil menghela napas berat.
Langkah kaki menuruni tangga pun terdengar, bisa kulihat Tania disana sambil tertatih menenteng kopernya. walau sedang kesal, tidak mungkin aku membiarkan Tania kesusahan seperti itu. Akupun langsung menghampirinya dan mengambil alih koper itu.
" aku aja " ucapku.
" Tania, sini duduk dulu ada yang mau mama omongin " ucap mama ku.
Kami pun duduk di sofa sebrang mama dan papa. bisa kulihat mama yang juga tidak setuju dengan kepulangan Tania.
" Tania, Tian. buat pernikahan kalian mama udah urus, di hari sabtu besok " ucap mama. tentu saja berhasil membuatku dan Tania melotot kaget.
" sabtu besok? mama serius? ini udah hari minggu mah, berarti tinggal 6 hari lagi " tanyaku.
" ya serius lah. gimana sih kamu " sahut mama seolah jengah dengan pertanyaanku barusan.
" tapi mah aku baru ngelamar Tania tadi siang, masa dalam seminggu udah nikah aja " balasku.
" emangnya kamu gak mau nikahin Tania gitu? " tanya mama sambil melotot. astaga drama apa lagi ini -batinku.
" ya mau dong mah, tapi ini kecepetan " sahutku berusaha memberikan penjelasan. jujur saja menikah tidak segampang itu. harus direncanakan dengan baik, tidak mungkin asal-asalan.
" iya mah, Tania rasa juga kalau sabtu depan terlalu cepat. banyak yang mesti di siapin juga " ucap Tania, yang juga setuju dengan pendapatku.
" udah kalian tenang aja, semua mama dan papa yang urus. kalian tinggal siapin diri aja buat hari sabtu nanti. bener kan pah? " ucap mama, yang lagi-lagi berhasil membuatku melongo.
" iya mama bener. papa rasa lebih cepat lebih baik " sahut papa. aku tahu sebenernya papa takut kalo harus ngelawan mama.
Ck. dasar suami takut istri-batinku.
" yaudah terserah mama sama papa aja " sahutku malas. toh percuma juga lanjut berdebat, mama gak akan mau ngalah.
" nah kalo setuju dari tadi kan enak, gak usah debat usil. kamu juga setuju kan Tan? " ucap mama.
" eh. i-iya ma " sahut Tania, walau aku tau ia juga sepertinya terpaksa.
" yaudah Tian, kamu siap-siap gih " ucap mama.
" lah mau kemana mah malem-malem gini? " tanyaku bingung.
" ck. kamu gimana sih. Tania sama Ele kan mau pulang. yaudah kamu juga siapin baju kamu sama Ale. karna Tania gak mau nginep disini, kamu aja yang nginep disana. mama gak mau ya mantu sama cucu mama sampe kenapa-napa karna gak ada yang jaga " ucap mama. lagi-lagi bagai ultimatun yang gak bisa ditolak. tentu aja kali ini aku setuju sama ucapan mama. kenapa juga ya aku gak kepikiran.
![](https://img.wattpad.com/cover/212810307-288-k836562.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mom And Single Dad || Complite
RomansaJudul sebelumnya When Single Mom Meet Single Dad BELUM REVISI Christian Handaja, kehilangan orang yang dicintainya dimasa lalu terpaksa mengubah statusnya menjadi Single daddy dari gadis cilik bernama Aleana Christy. Tania Darson ditinggal suami dem...