Sesuai perintah mama, terpaksa aku harus tidur berdua dengan papa. aku cukup sebal dengan sikap papa yang selalu menuruti setiap keingina mama.
" papa kenapa gak protes sama mama sih " gerutu ku sebal, tapi papa hanya menoleh tanpa menjawab ucapan ku.
" pah, kita itu laki-laki. kepala keluarganya, kita gak boleh lemah. gak boleh takut sama istri pah, apa kata dunia nanti " lanjutku.
" ck. kamu ini. belom pernah ngerasain berumah tangga aja udah sok-sokan ngajarin papa " sahut papa.
" kayak kamu berani aja sama Tania " lanjut papa.
" yeh, papa jangan ngeremehin aku. liat aja Tian tunjukin, gimana caranya jadi suami yang gak takut istri " sahut ku penuh percaya diri.
" udah tidur " sahut papa.
Walau kesal akupun menuruti ucapan papa. lagi pula aku tak tahu harus melakukan apa lagi kalau bukan tidur. padahal kalau aku tidur dengan Tania, mungkin aku sedang asik memandangi wajah lelap Tania, eh.
Paginya begitu bangun tidur, aku langsung mencium bau masakan yang membangkitkan rasa laparku. Aku melihat ke sisi samping tempat tidur, ternyata sudah kosong berarti papa sudah bangun.
Tidak menunggu lama, tanpa mandi dan cuci muka, masih dengan baju tidur, rambut acak-acakan dan muka bantal aku keluar kamar lalu menuju meja makan yang sudah dipenuhi berbagai lauk pauk. mama, papa, Tania, serta Ale dan Ele pun sudah menyantap sarapan mereka.
morning " sapaku, lalu menghampiri Ale dan Ele mengecup pipi mereka.
" papa bau " ucap Ale tak terima dengan perlakuanku.
" papa kenapa nggak mandi? " kini giliran Ele yang menatap ku heran.
" papa laper mau makan dulu " sahutku sambil cengengesan.
" Mandi!! " ucap Tania sambil menatap lurus kearahku, seolah ada sinar laser dari matanya.
" yah, papa laper loh mama " sahutku sambil memberikan tatapan puppy eyes, bukan tanpa alasan aku mengeluarkan jurus andalanku ini. aku ingin membuktikan pada papa tentang ucapanku semalam.
" papa mandi sekarang " balasnya sambil terus menatapku, seolah siap akan menghabisiku kapan saja jika aku tak menurut.
" satu " ucapnya, dan aku masih diam saja. sebenarnya aku sudah bergidik ngeri melihat sorot matanya, tapi demi harga diri ku di depan papa aku memilih bertahan.
" dua " lanjutnya, aku masih tak bergeming, tapi jantungku sudah jedag jedug dan kaki ku rasanya sudah ingin berlari ke kamar mandi tapi berusaja aku tahan.
" Ti.. "
" iya-iya aku mandi " sahut ku yang langsung bangkit dari kursi, dan berjalan menuju kamar mandi. bukan cemen, tapi jika menghadapi Tania yang seperti ini aku rasa aku masih belum sanggup, dia tidak kalah seram dari mama yang memukuli ku dulu saat pertama kali aku membawa pulang Ale kerumah.
" yang ngatain papa takut istri. sendirinya? " sindir papa.
" apasih pa " balasku sambil menatap malas papa, ck. hancur sudah martabatku di mata papa. bisa jadi bahan ledekan tak berujung.
Akupun melanjutkan langkahku menuju kamar mandi. selesai mandi dan sudah rapih dengan pakaian kerjaku, aku kembali menghampiri meja makan yang sudah sepi, hanya ada Tania disana yanh sedang merapikan piring kotor. sedangkan Ale dan Ele sudah asik menoton acara kartun pagi hari. sementara mama dan papa entah sudah kemana.
" kami sarapan dulu, aku anter anak-anak ke sekolah " ucapnya saat meletakan sepiring nasi di depanku.
Aku melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannku " nanti aja, masih ada waktu. sekalian kita berangkat ke kantor " jawabku.
![](https://img.wattpad.com/cover/212810307-288-k836562.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mom And Single Dad || Complite
RomanceJudul sebelumnya When Single Mom Meet Single Dad BELUM REVISI Christian Handaja, kehilangan orang yang dicintainya dimasa lalu terpaksa mengubah statusnya menjadi Single daddy dari gadis cilik bernama Aleana Christy. Tania Darson ditinggal suami dem...