Siapa ni yg sekolahnya udah tatap muka? Gue si bulan September udah mulai. Aishshsh akhirnya bisa back to school, tetep jaga kesehatan ya and jangan lupa 3M.
HAPPY READING....
5. INI SEMUA SALAH SKALA
PRANGGG
Suara pecahan kaca menyambut Marsel saat masuk kedalam rumahnya. Ini bukan hal yang aneh lagi, kedua orang tuanya selalu saja berselisih paham, mementingkan mereka sendiri tanpa memperdulikan ada anak yang tersakiti disini.
"Kamu gak becus benget jadi istri" sentak Adrian membentak Tania istrinya.
"Kamu juga, ngapain kamu berduaan sama sekertaris kamu!" Ujar Tania dengan marah, mukanya sudah merah padam. Sedangkan Adrian kini tangannya sudah mengepal menahan emosi
"Bisa berhenti nuduh yang enggak-enggak?" Adrian tak habis fikir dengan tuduhan-tuduhan yang selalu dilemparkan Tania.
Marsel masih berada diambang pintu, menatap dua orang yang tengah berselisih paham itu. Inikah yang dinamakan rumah? Katanya rumah tempat kita untuk menetap, katanya rumah tempat ternyaman, katanya didalam rumah banyak hal-hal yang menyenangkan.
Tapi yang ia lihat dan rasakan. Rumahnya hancur, tak tertata, terlalu berantakan untuk disebut rumah.
Selalu dituntut menjadi anak yang pintar, menguasai segala aspek apapun, harus mempunyai prestasi dalam bidang apapun, dituntut menjadi sempurna. Hidupnya seperti diperbudak.
Dia berjalan kearah tangga, tak memperdulikan dua orang yang masih saja berselisih paham itu. Mengabaikannya tanpa menoleh ataupun barang melirik sekalipun.
Memasuki kamarnya, dia membaringkan tubuhnya. Menutup matanya dan menghela nafas kasar, apa mereka tidak menyadari kehadirannya.
Ia melirik piala-piala yang tertata rapih dalam sebuah lemari kaca. Bukan hal yang mudah mendapatkannya, dengan setengah mati ia berusaha. Berusaha mempertahankan peringkat agar tak tergeser oleh siapapun, itu semua bukan hal yang mudah.
"Gue cape" keluhnya, namun ini hidupnya. Bolehkah ia meminta untuk tak terlahir di keluarga ini?
Pondasi rumahnya telah hancur. Dari luar memang berdiri tegak bahkan sangat kokoh, namun bagian dalamnya hancur.
"Please, gue cuman butuh rumah yang sebenarnya" lirih Marsel,
•••••
Claudia dan teman-temannya tengah mengobrol dibangku masing-masing. Dengan bangku Lauren yang diarahkan kebelakang.
"Rangga baik juga ya," ujar Stevi menggoda Claudia. Kejadian kemarin memang sudah menyebar luas, apaun yang berkaitan dengan Sakta apalagi inti Sakta pasti akan menyorot perhatian.
"Bisa kali Clau" ujar Lauren dengan mengedipkan sebelah matanya.
Claudia bergidik ngeri, "Apaan sih, jangan ngadi-ngadi ye" ucapnya.
"Salting ga tuh digendong ampe UKS" goda Stevi, lalu tertawa melihat wajah Claudia yang memerah.
"Salting lah yakali kaga" balas Lauren, lalu tertawa keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
RANGGA
Teen FictionSAKTA : KAMI DATANG KALIAN PULANG SAKTA, geng yang terkenal seantero sekolah. Bahkan namanya juga tak asing disekolah-sekolah lain, Sakta dikenal baik dengan anggota yang memiliki rasa solidaritas yang tinggi jadi tak aneh jika salah satu dari mere...