11. HUKUMAN

3.4K 202 5
                                    


jangan lupa vote nya ayanggg <3




HAPPY READING...





11. Hukuman

Claudia duduk di bangku yg disediakan tepat didepan ruang perpustakaan. Dia sedang memikirkan jalan keluar untuk permasalahan yang sedang ia hadapi. Sebentar lagi akan diadakan porak namun mereka kekurangan anggota OSIS laki-laki.
"Siapa ya yang bisa gue mintain tolong" pikirnya keras

Sembari berfikir ia berjalan menuju kelas. Tak sengaja melihat Rangga dan teman-temannya sedang dihukum dilapangan. Entah apalagi yang mereka perbuat, Claudia sudah lelah menghadapi mereka.

"Gimana Clau?" Tanya Stevi ketika Claudia duduk disebelahnya.

"Kekurangan panitia laki-laki" keluhnya

"Emang si, angkatan kita paling sedikit osis laki-lakinya" ujar Lauren

"Jaman sekarang mana ada si cowo yang mau ribet-ribet an" ucap Stevi kebanyakan sekarang mereka siswa biasa memandang osis sebagai organisasi yang sangat harus dihindari.

"Cowo ma gitu, ga suka yang ribet-ribet" ujar Lauren

"Porak nya diadain kapan emang?" Tanya Stevi

"Masi 1 bulan lagi, tapi persiapan harus dimatengin dari sekarang" jelas Claudia.

•••••

Inti SAKTA sedang dijemur dilapangan saat ini oleh Bu Nur karena ketahuan hendak membolos. Rencana bolos mereka gagal karena Skala yang kurang cepat naik keatas tembok belakang sekolah sehingga mengakibatkan mereka tertangkap basah oleh Bu Nur yang sedang patroli.

"kalian kalo gini terus gedenya mau jadi apa?!" Bu Nur berdiri dihadapan mereka sambil membawa penggaris panjang kebanggaanya dan menunjuk satu-satu dari mereka.

"Jadi ayah dari anak-anak saya lah Bu" ucap Skala dengan cengiran khasnya.

"Jadi ayah juga harus sukses dulu. Kalo nanti kamu nikah kamu mau biayain mereka pake apa?" Bu Nur masih sabar menghadapi siap Satrik yang random ini. Hai cape ya? Sama kok aku juga

"Gampang Bu itu mah, tinggal ngutang aja sama Davian" jawaban Skala mengundang tawa yang lain.

"DIEM!" tawa itu terhenti ketika Bu Nur menyentak mereka.

"Masadepan bukan buat main-main Skala, termasuk kalian juga. Seiring kalian tumbuh bakalan banyak kejutan dihidup kalian yang gak kalian sangka atau kalian duga" ucap Bu Nur sungguh-sungguh. Terdengar dari nada keseriusannya

"Nakal boleh, tapi jangan sampai kenakalan kalian ngerusak masadepan kalian" Bu Nur berbicara dengan tegas, bukan apa. Dia berbicara seperti ini agar pikiran mereka terbuka, agar mereka mengerti bahwa sewaktu-waktu mereka akan ada dititik dimana semuanya tidak selalu berpihak kepada mereka.

"Kita juga tau batasan Bu" ucap Rangga, sebagai ketua disini dia tau apa yang dimaksud dari perkataan Bu Nur tadi.

"Nakal bukan berarti kita gatau aturan Bu, kita cuman lagi nikmatin masa-masa remaja kita" ucap Marsel. Memang benar kan? Masa remaja tidak akan datang dua kali makanya kamu harus mengisi masa remajamu dengan penuh cerita.

RANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang