2. SI PEMBERANI

6.8K 316 6
                                    

Jangan lupa vote terlebih dahulu <3

HAPPY READING ....

2. SI PEMBERANI

Seharusnya saat ini mereka melaksanakan upacara bendera namun, rasa malas lebih mendominasi membuat mereka berakhir bolos ke warung Mang Aep yang terletak dibelakang sekolah.

Jika saat ini Siswa lain tengah berdiri dibawah teriknya matahari, mereka malah enak-enakan menyeruput teh manis sambil memakan gorengan. Benar-benar definisi beban Negara

"Gila gorengan Mang Aep emang juara," ujar Titan sambil melahap gorengan itu. Tidak lupa dengan toping cabainya, ahh mantap

"Valid no debat, no kecot" tambah Skala,

"Gorengan Mang Aep rasanya, ahh mantap," Davian menimbrung dengan obrolan mereka, sedangkan Rangga dan Marsel hanya fokus pada pikiran mereka masing-masing.

Tak ada minat untuk memakan gorengan yang tersedia dihadapan mereka. "Cepetan makannya, upacara dah mau selesai." Ujar Marsel setelah melirik jam tangan hitam dipergelangan tangannya.

"Beda ya kalo ngajak anak pinter bolos," ujar Rangga sedangkan Marsel mendesis pelan. Dia pikir mereka akan ikut upacara karena mereka janjian datang kesekolah pukul set 7 nyatanya malah belok ke warung Mang Aep dan berakhir masi disini sampai saat ini.

"Udah lah ayo-ayo berangkat, tuh liat muka Pak Presiden udeh ga enak diliat" ajak Titan, melihat wajah Marsel yang datarnya melebihi aspal jalan tol membuat mereka harus siaga 1.

"Mang, ini nanti sekalian dibayarnya ya!" ucap Rangga sedikit berteriak pada Mang Aep yang sedang Bermesraan dengan Bu Jum didalam Warung.

"Oh enak nya punya temen royal, apa-apa dibayarin" aishh sepertinya hari ini hari keberuntungan Skala, Mas Rangga i lop u...

"Tapi yang dibayarinnya ga tau diri" selang Titan,

"Astagfirullah haladzim, kamu ini bedosa bangedd"

Marsel mengusap kasar wajahnya, "Buruan yang Upacara pasti uda bubar, gue ga mau sampe dihukum" jelas Marsel, dia sangat anti dengan yang namanya hukuman.

"Mang berangkat hela, kade tong ka bablasan. Inget anak ges aya tilu diimah" teriak Skala sambil cengengesan. Sedangkan Mang Aep dan Bu Jum hanya mengacungkan jempol, Mang Aep dan Bu Jum adalah sepasang suami istri yang membangun Warung kecil-kecilan dibelakang sekolah SMA Merdeka.

Mereka melajukan motornya menuju sekolah dengan Rangga yang memimpin didepan diikuti yang lainnya.

"Pak, buru bukain gerbangnya" titah Titan, sambil mengelingkan matanya. Satpam itu membuka gerbang dengan perlahan membiarkan mereka masuk,

Saat bagian motor Titan yang masuk, dia mengeluarkan satu bungkus rokok dari sakunya dan diberikan kepada Pak Tias.

Untung saja tidak ada anggota Osis yang berjaga digerbang memudahkan mereka masuk tanpa harus berdebat. Namun sepertinya dugaan mereka salah, ada satu anak Osis didekat koridor jalan masuk ke kelas.

"Skuyy, gampang kalo sama dede gemes mah" Ucap Skala sambil berjalan mendahului mereka. Dasar playboy

"Halo dede, izinin kita masuk ya. Tadi kita ada urusan dulu" Skala mejalankan aksinya membuat mereka mendengus. Adik kelas dihadapannya ini bahkan terlihat malu-malu saat digoda Skala

"Iya kak silahkan" ujarnya sambil tersenyum malu-malu, wajahnya sudah merah merona.

"Namanya siapa cantik" tanya Skala, yang disambut toyoran dikepala oleh Davian.

RANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang