10. SERAGAM RANGGA

3.3K 193 4
                                    

Buru vote hela! Te hayang apal kudu vote pokona mah.










HAPPY READING...








10. SERAGAM RANGGA

Inti Sakta sedang merusuh dikantin. Membuat orang-orang yang melihatnya pasti menggerut kesal karena merasa terganggu namun tak jarang juga merasa terhibur.

"HAREDANG HAREDANG HAREDANG PANAS...PANAS...PANAS..." mungkin seperti itu lah sepenggal lirik yang sedang Skala nyanyikan.

disatu sisi  ada Davian yang berpura-pura sebagai gendang dengan irama dimulutnya, dan Titan yang meminta-minta uang kepada anak-anak sebagai bayaran untuk kontes dadakn mereka

"SELALU SELALU SELALU...PANAS DAN HAREDANG. tak tuluntang... tak tuluntang..." emang gaada yang bisa ngalahin rusuhnya mereka

Dan yang lainnya hanya menjadi penonton sambil cekikikan. Rangga juga tak paham kenapa harus dipertemukan dengan orang-orang seperti ini. Namun juga ia beruntung mendapatkan orang-orang seperti mereka.

Yang mampu menemaninya kapan pun dan bagaimanapun. Merasa lelah merekapun mengakhirinya

"Adduhh...cape kie" Skala menggibas-ngibaskan tangannya kewajahnya .haredang...

"Anjr sa lumayan nih duitnya!" Titan bersorak ria karena uang yang terkumpul cukup banyak.

"Yehh kan gue bintang nya" ucap Skala dengan percaya diri sambil memukul-mukulkan tangannya ke dadanya.

"Kaya orang ga mampu aja minta-minta duit ke orang lain" gini nih Marsel sekalinya ngomong nyelekit bangedd...lelah hayatiii

"Udah lah besok-besok kalo kita gapunya duit, kita manggung dadakan aja lagi lumayan buat jajan" ujar Davian

Emang keliatan sengsara banget ya mereka. Tapi mereka sebenernya orang yang berkecukupan kok tapi ini kan buat just for fun.

"Udah lunas semua uang kas?" Tanya Rangga kepada Davian yang dijawab anggukan olehnya

Merekapun kembali melanjutkan aktifitas masing-masing sambil sesekali tertawa karena lawakan Skala dan Titan.

•••••

Claudia melihat kembali alamat yang tertera dikertas, takut-takut salah. Setelah diastikan benar dia melajukan mobilnya kedepan rumah yang gerbang nya menjulang tinggi

"Maaf pak ini bener rumahnya Rangga?" Tanya Claudia kepada satpam yang berjaga

"Bener neng, temennya den Rangga ya?" Ujar satpam itu

"Iya pak,"

"Yaudah masuk aja dulu, tadi den Rangga udah titip pesen soalnya sama saya." Ucap satpam itu lalu membukakan gerbang tinggi itu agar mobil Claudia masuk.

"Mari neng, tunggu dulu aja diruang tamu. Den Rangga nya belum pulang" satpam itu menuntun Claudia memasuki ruang tamu

Claudia duduk disalah satu sofa setelah dipersilahkan duduk.

RANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang