Weird feeling

1.6K 246 0
                                    


Vote dan komennya






























































Memasuki satu hari sebelum kepulangan Seulgi. Moon Ear pack tengah sibuk menyiapkan pesta besar untuk menyambut kepulangan calon Alpha baru mereka. Semua nya terlihat antusias menantikan hal ini.

Joohyun dan kawanan lainnya sedang marangkai karangan bunga ke dalam vas mewah. Senyum nya mengembang, ia sangat menyukai bunga terutama bunga tulip.

Kalian tahu bahasa bunga tulip?

Tulip melambangkan cinta sejati yang abadi. Suatu gagasan atau kebahagiaan yang sempurna tentang kehidupan setelah mati.

Joohyun mempercayai keabadian, karena semua yang hidup perlu mati untuk bersama menuju keabadian. Tapi, keabadian itu sendiri terasa kurang lengkap jika tidak dibumbui sebuah hubungan mengikat janji sehidup semati.

Yaitu, cinta.

Cinta adalah suatu cahaya magis yang bersinar dari kedalaman perasaan manusia dan menyinari sekelilingnya. Cinta ibarat mata air abadi, yang selalu mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga. Bagaikan anggur nikmat, yang manis di bibir menghangatkan badan, tetapi tidak jarang juga memabukkan. Cinta membawa rasa suka, tapi tak jarang pula diliputi luka menimbulkan duka. Kedukaan sebuah hubungan lah yang menghasil kan cinta itu sejati, karena saat kalian mencintai seseorang, biarkan dia pergi, jika dia kembali, maka dia akan selalu menjadi milikmu. Jika tidak, dia tidak akan pernah menjadi milikmu.
Yang pasti, Joohyun meyakini satu hal; Cinta adalah wujud keabadian yang paling sejati.

Joohyun tersentak saat sebuah tangan menyadarkan nya dari lamunan panjang.

"Setelah ini, tolong bantu yang lain nya memasak ya joohyun. Umma mau pergi sebentar, ada urusan."

Menoleh ke samping; "ne umma, nanti saya kesana." Angguk joohyun masih dengan rangkaian bunga di tangan. Tiffany tersenyum sebelum menghilang di balik pintu.

Tak jauh dari sana salah seorang beta mimicingkan mata menatap joohyun geram dengan urat pelipis menonjol keluar, wanita itu menyikut teman nya; "Lihat Omega itu, dia sengaja mencari muka di depan Luna agar diakui di kelompok ini."

Teman nya mengangguk setuju; "Kau benar, dia seperti tidak punya rasa malu. Cari muka sana sini meminta perhatian orang banyak. Haus jabatan kah? Cih."

Joohyun yang sedari mendengar perbincangan mereka hanya diam,tidak ingin memasukan nya ke hati.

"Dia seperti jalang kecil yang haus belaian. Hei mungkin saja dia memanfaatkan wajah polos nya itu untuk memikat para lelaki hidung belang yang tergila-gila dengan paras cantiknya." Sindir keras wanita itu, sengaja biar joohyun mendengar.

"Hmm.. setelah mendapatkan lelaki itu jatuh ke dalam perangkapnya dia akan melakukan segala cara untuk memeras kantung mereka sampai kering, bahkan merelakan tubuh kotornya untuk ditiduri." Sambung nya, lalu suara tawa mereka pecah.

Wajah joohyun memerah menahan malu, ia merasa terhina. Beruntung posisi joohyun memunggungi mereka, kalau tidak mereka akan semakin menjadi.

Joohyun mengambil satu tangkai yang tersisa lalu memasukan nya kedalam vas, membawanya dan segera bergegas pergi.

Saat joohyun akan melewati mereka, salah satu wanita menyandung kaki joohyun hingga membuat nya oleng dan jatuh tersungkur.

"Pyarrr!"

Kaca kaca berserakan di lantai, joohyun yang kaget setengah mati memandang miris ke arah bunga bunga yang seakan layu mengikuti suasana hatinya saat ini.

Please Don't Reject MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang