Epilog

3K 197 1
                                    

Seulgi berjalan tergesa-gesa disepanjang halaman rumah. Langkah kakinya sangat jelas terlihat panik. Sesekali dia berlari kecil untuk segera sampai kedalam. Seulgi mengumpat saat ia tersandung batu dan hampir terjatuh tetapi dengan cepat kembali menyeimbangkan badannya.

"Appa !"

Seulgi menerjang pintu depan lalu menghampiri anak laki-laki berusia 5 tahun yang meneriaki namanya.

"Minguk, dimana umma sayang?" Ucapnya panik seraya menggendong anak tampan yang memiliki wajah sangat mirip dengannya.

"Dikamar, lagi di periksa sama suster Sunmi. Adik Minguk sebentar lagi keluar appa"

Kang Minguk. Anak pertamanya dengan Joohyun. Tadi Seulgi sedang ada pertemuan penting dengan para petinggi pack. Dia langsung saja kesini setelah mendapat kabar bahwa istrinya akan melahirkan anak kedua mereka.

"Suster Sunmi disini?"

"Iya, Minguk sangat takut melihat umma kesakitan. Setelah menelpon appa Minguk langsung memberitahu suster Sunmi."

Seulgi bernapas lega, "Darimana Minguk tahu nomor suster Sunmi?"

"Suster Sunmi bilang sama Minguk dua hari lalu. Kalau umma kesakitan lagi dan appa gak ada dirumah langsung kasih tahu suster ya, itu tandanya adik Minguk mau lahir." Ujarnya polos meniru perkataan Suster Sunmi.

"Suster Sunmi catat nomernya di kertas terus di kasih ke Minguk." Lanjut Minguk.

Seulgi tersenyum, mengecup pipi gembil putranya. "Good Boy. Anak appa sangat pintar"

Tak lama dia tersadar dan wajahnya berubah panik kemudian menurunkan Minguk.

"Ayo kita lihat umma."

















































***

Joohyun mengigit bibir dengan napas terengah-engah, sesekali meringis merasakan kontraksinya yang semakin cepat.

"Putri kecil umma tak sabar lagi mau keluar eoh?" Canda Joohyun sambil mengusap perut besarnya yang tengah mengandung sembilan bulan.

"Hyunnie. Baby!"

Joohyun tersentak dan heran mendapati Seulgi dengan muka pucat berlari ke arahnya.

"Kau baik-baik saja Baby? Aku langsung kesini setelah mendapat telepon."

"Seul? Bukannya kau sedang ada urusan, kenapa bisa disini?"

Seulgi meraih tangan kecil Joohyun. Lalu dikecupnya punggung tangan istrinya itu.

"Benar, tadi Minguk menelponku dan bilang kau mau melahirkan, jadi aku langsung kesini."

"Minguk?" Joohyun menoleh dan mendapati putranya tersenyum ke arahnya, digendong oleh seorang wanita.

"Anak yang pintar bukan, aku kagum dengan pria kecil ini. Dia langsung mengabariku setelah melihat kau kesakitan Joohyun, dan benar kontraksimu sudah pembukaan empat. Untung aku sampai tepat waktu." Suster Sunmi mencubit gemas pipi Minguk. Membuat anak tampan itu terkekeh dalam gendongannya.

Joohyun mengangguk, pertanyaannya terjawab mengapa wanita itu bisa ada disini tak lama setelah ia mengalami kontraksi di perutnya lagi. Rumah sedang sepi dan hanya ada ia dan putranya. Minguk langsung keluar kamar setelah Joohyun memanggilnya dengan ekspresi kesakitan.

Minguk berlari cepat menuju telepon rumah, lalu mendial nomer yang terdaftar. Kemudian berteriak "Appa ! Umma mau melahirkan ! Adik Minguk mau keluar Appa !"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please Don't Reject MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang