❍⃝⃘۪۪۪͡🌻G o o d b y e ꧇ B o n u s 𓄹 c h a p t e r ˚᳝᳝𖥻

2.3K 126 6
                                    

Kejutan! Saya gatel pengen bikin bonus chapter, dan juga memenuhi 'janji' saya membuat chapter Wenga menikah!

(n) jangan lupa dengarkan mulmed di atas👆🏻

Selamat membaca!

𖣘᭄'𝙂𝙤𝙤𝙙𝙗𝙮𝙚!•°﹏⸙

Seung-wan membuang napas kesal. Hari ini adalah fitting baju pernikahan mereka dan Yoongi berkata tidak bisa menemani. Calon suaminya itu bahkan mengatakan lewat telepon dengan beralasan harus mendatangi salah satu acara musik dan melanjutkan rekaman untuk album selanjutnya.

Ia memasuki butik dengan bersungut-sungut. Salah satu pekerja butik tersebut menghampiri nya dan mengatakan jika ia harus segera menuju lantai dua pada ruang seratus lima puluh enam. Seung-wan sebenarnya heran tapi memilih menurut karena masih kesal dengan Yoongi.

Di dalam lift, ia menceritakan seluruh kekesalan nya kepada pekerja butik.

"Kau tahu, calon suami ku lebih mementingkan acara musik dan rekaman dari pada memilih baju untuk pernikahan kami. Padahal seminggu lagi kami akan menikah, dan kami sama-sama sibuk. Tadi pagi dia bilang bisa menemani, tapi sekarang? Huft, kenapa dia membuat ku kesal?" ketus Seung-wan.

Pekerja butik itu hanya tersenyum, sedikit memberi dukungan yang sama sekali tidak membantu bagi Seung-wan. Pintu lift terbuka, pekerja itu mengarah kan nya menuju ruangan yang di maksud.

Setelah knop pintu terbuka, Seung-wan segera masuk kedalamnya. Matanya terbelalak menatap sebuah gaun yang berada di tengah ruangan.

 Matanya terbelalak menatap sebuah gaun yang berada di tengah ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seung-wan menutup mulutnya saking terkejut. Dan ia tambah terkejut begitu sebuah tangan melingkar di pinggang nya.

"Suka dengan gaunnya?" bisik Yoongi di telinga Seung-wan.

Seung-wan menoleh, wajah nya otomatis menatap wajah Yoongi yang berada di bahunya.

"Katanya rekaman, kenapa kemari?" tanya Seung-wan ketus.

Dia tidak benar-benar marah, hanya berpura-pura agar Yoongi merasa bersalah.

"Kau marah hm?" Yoongi mengeratkan pelukannya.

"Tentu saja..." Seung-wan melepas pelukan Yoongi.

Dengan cepat ia membalikkan badan dan mengecup bibir Yoongi sekilas.

"... tidak" keduanya tersenyum.

Yoongi mengenggeam tangan Seung-wan dan menuntunnya menuju gaun pernikahan.

Goodbye ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang