❍⃝⃘۪۪۪͡🌻G o o d b y e ꧇ O 8 ˚᳝᳝𖥻

1.1K 142 3
                                    

Semua cerita didalamnya adalah murni khayalan saya semata. Bila ada unsur kesamaan harap dimaklumi karena jalan pikiran seseorang bisa sama dan berbeda.

Fanfiction, sebagian kecil diambil dari realita pemeran dan sebagian besarnya merupakan karangan.

Selamat membaca!

𖣘᭄''𝙂𝙤𝙤𝙙𝙗𝙮𝙚!•°﹏⸙

"Mau pulang bersama?" tanya Yoongi begitu Seung-wan menapakkan kaki keluar kelas.

Seung-wan terkejut, mengelus dadanya kemudian memukul lengan Yoongi pelan.

"Bisa tidak kau tidak usah mengagetkan ku?!" kesalnya sambil membetulkan letak tasnya.

"Maaf, jadi?"

"Aku akan pamit pada Irene dulu, kau tunggu sebentar" Seung-wan masuk dan baru saja ia ingin menepuk bahu Irene, sahabat nya itu sudah melambaikan tangan.

"Ya pergilah sana, aku tidak akan menganggu kencan kalian" ucap wanita berambut panjang tersebut.

"Gomawo!" Seung-wan berjalan keluar kemudian beriringan menuju mobil Yoongi.

"Aku mau mengunjungi panti asuhan, kau mau ikut atau ku antar pulang saja?" tanya Yoongi begitu keduanya sudah berada di dalam mobil

"Panti asuhan?"

"Yeah, kau mau pulang saja atau-"

"Aku ikut! Lagipula di rumah sangat membosankan"

Yoongi tersenyum, mengusap rambut Seung-wan dengan tangan kanan nya. Seung-wan menunduk, menyembunyikan rona merah yang sudah menghiasi pipinya.

"Ngomong-ngomong, aku memikirkan dare itu" ucap Yoongi tanpa menoleh.

Seung-wan mengangkat kepala nya, menoleh ke arah Yoongi.

"Kenapa?"

Yoongi terdiam, menoleh sebentar kemudian tersenyum.

"Tidak papa, kau mau makan dulu atau tidak?"

Seung-wan menggeleng, sedikit kecewa dengan Yoongi.

'Apa dia ingin membatalkannya?'

"Tidak lapar?"

"Tidak, kau tidak makan?"

"Aku bisa makan di panti nanti, kebetulan aku mengenal pengurus di sana"

Seung-wan mengangguk, menoleh ke arah kaca untuk meredam perasaannya.

𖣘᭄''𝙂𝙤𝙤𝙙𝙗𝙮𝙚!•°﹏⸙

"Paman Yoongi datang!!" teriak salah satu anak begitu Yoongi dan Seung-wan memasuki ruang panti.

"Paman!!" anak-anak lain berlari dan berebut memeluknya.

Yoongi tertawa, berusaha menjaga keseimbangannya dan mencium pucuk kepala mereka.

"Apa kabar?"

"Kami baik, tapi kami sangat merindukan paman"

"Baguslah" Yoongi mengangkat salah satu anak kedalam gendongan nya.

"Yoongi, kenapa tidak bilang akan kemari?" tanya seorang wanita paruh baya sambil berjalan ke arahnya.

"Aku lupa ingin memberitahu, lagi pula aku sudah merindukan anak-anak ini"

Goodbye ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang