❍⃝⃘۪۪۪͡🌻G o o d b y e ꧇ O 2 ˚᳝᳝𖥻

1.5K 192 1
                                    

Semua cerita didalamnya adalah murni khayalan saya semata. Bila ada unsur kesamaan harap dimaklumi karena jalan pikiran seseorang bisa sama dan berbeda.

Fanfiction, sebagian kecil diambil dari realita pemeran dan sebagian besarnya merupakan karangan.

Selamat membaca!

𖣘᭄''𝙂𝙤𝙤𝙙𝙗𝙮𝙚!•°﹏⸙

Yoongi menatap malas pada layar ponselnya, terlalu malas pula untuk beranjak dari akun milik Seung-wan. Namjoon yang sedari tadi memperhatikan Yoongi menyenggol kaki Jimin yang duduk di sebelah Yoongi. Jimin yang tengah menyantap ramyun mendongak, menaikkan dagu nya dengan tatapan bertanya. Namjoon memberikan kode yang langsung di tangkap oleh Jimin. Ia mengintip dan berhasil melihat apa yang dari tadi dilihat oleh temannya hingga tidak menyentuh makan siang.

"Jika kau suka dengannya kenapa tidak menyatakan perasaan?" tanya Jimin tiba-tiba yang membuat semuanya menoleh dan Yoongi yang refleks meletakkan ponselnya di atas meja.

"Suka? Siapa?" tanya Yoongi pura-pura tidak tahu.

"Kau bodoh, sedari tadi memperhatikan akun milik Seung-wan sampai makan siang mu dingin" jawab Jimin yang membuat Namjoon, Seokjin, Hoseok, Taehyung dan Jungkook memandang nya sambil menahan tawa.

"Ya, akhirnya kau jatuh cinta juga"

"Aku? Tidak, aku tidak menyukainya"

"Tidak menyukainya tapi memandangi foto nya selama hampir setengah jam"

"Dia itu bukan sekedar memandang, tapi menahan cemburu. Kau lihat kan bagaimana pose Seung-wan dan Jaehyun?"

"Saling menatap, kau cemburu?"

"Aku tidak cemburu, aku hanya-"

"Kalau kau suka tidak usah mengelak"

"Betul, selama ini kau mengganggu nya untuk mendapatkan perhatian nya bukan?"

"Perhatian? Cih, aku tidak butuh. Lagi pula aku menganggu nya agar ia pindah dari universitas ini, kalian tahu sendiri bagaimana sikap nya"

"Benci jadi cinta hyung, buktinya Namjoon hyung dan Joy noona"

"Diamlah!" tegas Namjoon kepada Taehyung.

"Hehe, mian" ucap Taehyung sambil menunjukkan senyum kotak nya.

"Atau begini saja, aku punya tantangan untukmu"

Yoongi menoleh ke arah Hoseok yang menunjukkan smirk nya.

"Apa?"

"Buat Seung-wan mencintaimu, jadi kekasihnya selama satu bulan setelah itu kau bebas mau putus atau tidak"

"Buat apa? Membuang waktu, aku tidak mau dasar gila"

"Hei dengarkan aku, jika kalian menjadi sepasang kekasih akan banyak yang menyetujui nya, dan jika kau berhasil aku akan membantumu menjadi produser di label musik itu"

Yoongi menatap tajam pada Hoseok yang masih tersenyum miring. Hoseok sangat tahu keinginan terbesar nya.

"Tidak ada salahnya juga kan? Itu bisa bagian dari menyakiti nya, setelah dia tahu dia hanya bahan taruhan dia akan membencimu bahkan meninggalkan universitas ini"

"Ayo lakukan hyung, tunjukkan kalau kau tidak lemah"

Pancingan demi pancingan di lontarkan untuk mendesak Yoongi mengiyakan taruhan tersebut. Setelah di desak begitu lama, akhirnya Yoongi mengiyakan dan mendapatkan sorakan dari teman-temannya. Ia kemudian diam, memikirkan cara yang tepat untuk mendekati Seung-wan.

Sementara Namjoon membuka aplikasi obrolan dan menghubungi Joy.

Yoongi menyetujui nya, bagaimana dengan Seung-wan?

9 a.m

Mrs.Kim
Seung-wan unnie menyetujui nya juga, ide mu benar-benar hebat oppa-!

Namjoon tersenyum tipis, ia dengan cepat mengetik balasan dan mereka terlibat dalam obrolan sepasang kekasih.

Kemarin, mereka semua kecuali Yoongi dan Seung-wan, berkumpul. Mereka merencanakan cara untuk membuat Yoongi dan Seung-wan tidak bersikap layaknya kucing dan anjing. Setelah berunding cukup lama, mereka menggunakan cara klise untuk menyatukan keduanya. Sebuah tantangan untuk saling memiliki, dengan harapan keduanya memiliki rasa yang sama dan dapat saling mencintai.

"Kau tidak ingin berduet dengan Seung-wan?"

"Aku belum memikirkan nya, lagi pula aku sedang menyiapkan satu lagu untuk ku nyanyikan bersama Suran"

"Lagu apa?"

"Rahasia, suatu saat kau akan tahu"

Jungkook mengerucutkan kan bibir nya kemudian lanjut makan.

"Aku sudah selesai, ada yang mau kembali ke kelas?"

Semuanya kompak berdiri kemudian berjalan meninggalkan kantin meninggalkan Jungkook yang terburu-buru menghabiskan makan siangnya.

𖣘᭄''𝙂𝙤𝙤𝙙𝙗𝙮𝙚!•°﹏⸙

Kelas Yoongi dan Seung-wan bersebelahan, jendela mereka cukup lebar dan panjang serta merupakan jendela kaca dua sisi. Jadi setiap orang dari luar dapat melihat ke arah kelas dan orang dari dalam dapat melihat ke luar kelas. Yoongi memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana, sambil berjalan ia bersiul. Begitu melewati kelas Seung-wan, ia memperlambat langkah. Matanya melirik untuk kemudian sepenuhnya menatap Seung-wan yang tengah menulis sesuatu.

Ia buru-buru mengalihkan perhatian ketika Seung-wan menatap jendela setelah mendapat bisikan dari Irene. Ia mempercepat langkahnya dan memasuki kelas.

"Dari tadi ia memperhatikan mu" ucap Irene pelan.

"Lalu? Aku tidak peduli sama sekali" ucap Seung-wan acuh.

"Ingat dare mu"

"Aish, bisakah di batalkan saja? Itu hal mustahil kau tahu?!"

"Tidak mustahil" Irene menepuk pundak Seung-wan, "ia akan jatuh cinta padamu jika kau serius melakukannya"

Seung-wan menoleh, menatap Irene yang tersenyum padanya.

"Tapi aku takut, jika aku terbawa perasaan dan justru terjebak dalam tantangan ini"

"Aku mengerti perasaan mu, tenang saja dia juga pasti akan menyukai mu. Lagipula, siapa yang bisa menolak Son Seung-wan ini?" ucap Irene di akhiri oleh tawanya.

Seung-wan tertawa, Irene memang sahabat idealnya. Selalu membuatnya tertawa di balik sifat dinginnya. Keduanya kemudian

𖣘᭄''𝙂𝙤𝙤𝙙𝙗𝙮𝙚!•°﹏⸙

Selamat malam-!
Karena tempo lalu saya sudah buat chapter dare dalam sisi Seung-wan, dan kini dalam sisi Yoongi. Saya harap kalian menyukainya. Jangan lupa voment-!

Goodbye ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang