Fragmen 10. Hasrat Abnormal

10.5K 248 32
                                    

Jangan masukkan cerita ini ke daftar bacaan 18+ ente!

Jangan malu vote dan komen (nulisnya lama ini cuk)

Jangan lupa follow akun ini dan JayaSuporno

_____________________________________________

Bunyi klakson. Suara knalpot motor di persimpangan. Samar-samar Kinan mulai memunguti kepingan citra yang tersimpan di lorong-lorong ingatannya. Umurnya 12 tahun waktu itu, dan Kinan sedang menunggu di depan lampu lalu lintas yang menyala merah. Siang terik, dan matahari bersinar panas sėkȧli. Berkali-kali Kinan kecil mengibas seragamnya yang bȧsȧh, sambil mengutuki diri kenapa ia tidak bisa melepaskan benda terkutuk ini dari tübühnya lalu bersepeda tėlàṅjàṅg bulat sampai rumah.

Suara teman-temannya terdengar menyentak, dan Kinan tersenyum gėlï, menyadari betapa aneh keinginannya itu. Kinan mengusap peluh di dahinya, berusaha mengalihkan perhatiannya pada barisan pejalan kaki di kejauhan. Anak itu sedang menghitungi jumlah buku-buku jari ketika peristiwa itu terjadi.

─sungguh. Kinan berharap ia bisa melupakan itu.

Seorang wanita muda, barangkali seusia Kinan saat ini. Berdiri kikuk di bawah kerindangan pohon Akasia. Tėlàṅjàṅg bulat tanpa bėnȧng sėhėlȧï pun. Kinan bisa melihat kulitnya yang sawo matang, juga sepasang büȧh dȧdȧnya yang menggantung rȧnüm. Daerah ïntïm berbentuk segitiga kehitaman di bawah perutnya mengilap oleh butiran peluh, terpampang bebas pada seluruh penghuni jalan, dan perempuan itu sepertinya tidak peduli. Apa ia tidak malu? batin Kinan kecil dengan wajah bersemu.

Orang gila, teman-temannya berkasak-kusuk. Hati-hati, nanti kamu digigit! terdengar lagi suara anak-anak itu bercekikikan.

Benarkah? Karena perempuan itu terlihat cantik, mȧnïs menurut standar Kinan. Berbeda jauh dengan imaji Orang Dengan Gangguan Jiwa yang kumal dan acak-acakan dȧlȧm bayangannya. Rambut perempuan tėlàṅjàṅg itu hitam lebat, digerai mȧnïs sepundak. Kulitnya sawo matang, agak menggelap karena terbakar matahari dan disaluti debu. Kaki-kakinya yang tak beralas terlihat kotor, tapi dibalik semua itu, Kinan bisa melihat ada sesuatu yang sėnsüȧl, sesuatu yang ėrȯtïs dari perempuan tėlàṅjàṅg di depannya itu.

Tiba-tiba perempuan itu menoleh sehingga tatapan mereka bertumbukan. Kinan sontak tersentak, dan wajahnya langsung terasa panas. Cepat-cepat ia menundukkan kepala, tapi terlambat, ia sepertinya menyadari perhatian Kinan dan berjalan mendekat. Cukup dekat sehingga Kinan bisa melihat sepasang büȧh dȧdȧ yang berguncang ėrȯtïs tak jauh dari tempatnya menunggu. Berjongkok, dia tersenyum polos ke arah Kinan. Bibirnya tebal rȧnüm dan melengkung mȧnïs, seolah menïkmȧti tatapan Kinan pada bagian-bagian ïntïm tübühnya.

Jantung Kinan berdetak semakin cepat, dan posisi duduknya pada sadel sepeda terasa semakin gėlïsah. Perempuan tėlàṅjàṅg itu kini berjongkok tepat di hadapannya, menatap tepat ke arah Kinan seolah berkata, 'nïkmȧtilah'.

Tangan Kinan gemetar, Kinan bahkan tidak memiliki kekuatan untuk memalingkan pandangan ketika perempuan tėlàṅjàṅg itu berjongkok dan membuka lebar-lebar kedua pȧhȧ, tangannya menjangkau ke bawah, menguak dan memperlihatkan seisi lïȧng merah hati yang berbentuk seperti perut kėrȧng itu pada Kinan yang belum selesai terpana.

"─kyah!" Kinan mėmėkik tertahan. Dari dȧlȧm lübȧng kėncïng itu menyėmbür cȧïrȧn kuning jernih diringi hardikan pengguna jalan yang mencemooh. Dan ia bahkan tak merasa peduli, senyum sendunya ke arah Kinan juga sepasang tangannya yang meremasi salah satu gündükan mȯntȯk dȧdȧnya menunjukkan bahwa ia menïkmȧti semua ini.

Naked Adventure ™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang