Berlin.

2.5K 212 16
                                    

Suara gaduh terdengar menggema dirumah sederhana yang ditempati seorang ibu dan anaknya yang tampan.

Hoseok menggeram kesal, sarapan dimeja sudah siap dan anak semata wayangnya tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Kim!" teriakan nyaring Hoseok menggema, tapi si pelaku kegaduhan belum sama sekali menampakkan dirinya.

Dengan segelas susu ditangan kanannya, dan sepiring roti isi ditangan lainnya. Hoseok menaiki tangga menuju kamar anaknya.

Mata tupainya melebar antara ingin marah dan heran melihat kamar dengan nuansa biru dan ornamen tokoh hero favorite sang anak, kini menjadi medan tempur yang sangat berantakan.

"Ya ampun, badai apa yang membuat kamarmu sehancur ini kim!" Hoseok dengan ekspresi terkejutnya yang dibuat mendramatisir.

Kim, anaknya tidak menghiraukan keberadaan sang ibu. Memilih fokus membongkar meja belajarnya.

"Mencari sesuatu?" Hoseok duduk dipinggir kasur sang anak, memperhatikan gerak gerik pria kecilnya.

"Ibu, hari ini pelajaran Mrs. Barbara dan aku tidak menemukan buku tugasku. Bisa-bisa aku mendapat poin pelanggaran, ck menyebalkan sekali!"

Hoseok fokus mendengarkan gerutuan anaknya, mengedipkan matanya.

"Kau itu bodoh apa terlalu pintar sih?"

Kim menatap sengit sang ibu, berdiri dengan wajah lelah baju seragam yang tadinya rapih kini menjadi tak karuan.

"Ibu kemari mau membantuku atau ingin meledekku" Kim memilih kembali fokus mencari buku tugasnya, mengacuhkan sang ibu yang terlihat gemas dengan sang anak.

"Apa buku itu berwarna coklat?" pertanyaan Hoseok membuat Kim segera menghampiri sang ibu.

"Apa ibu menemukannya? dimana bu, dimana?" Kim dengan gusar mencari keberadaan bukunya, Hoseok tak hentinya dibuat gemas oleh tingkah sang anak.

"Sepertinya kepalamu sudah terbentur cukup keras anak ku" Hoseok dengan drama hidupnya.

Lagi-lagi Kim mendelik, rasanya pencarian bukunya tidak akan selesai dengan cepat. Dan membuatnya menerima hukuman dari Mr. Jonh karena terlambat.

Hoseok terkekeh melihat wajah anaknya yang lelah bercampur kesal.

"Sepertinya kau lupa semalam kau sendiri yang meletakkan bukumu diatas rak buku itu" Hoseok menunjuk letak buku sang anak, terkekeh gemas dengan wajah cengo Kim.

"Segera habiskan roti dan susu mu, 10 menit lagi Mr. Barney akan tiba" Hoseok meninggalkan sang anak yang menatap berbinar bukunya, tersenyum tatkala mendengar seruan sang anak.

"Ibu yang terbaik!"

Hoseok bergegas menyiapkan diri, dia harus membuka toko bunga miliknya. Menjadi singel parent, membuatnya harus bekerja ekstra untuk sang anak.

Hidup di Berlin itu tidak mudah untuk ukuran orang asia pendatang sepertinya. Kehidupan tidak berhenti untuk dinikmati dengan bersantai, setidaknya Hoseok memiliki tanggung jawabnya disini.

Anaknya, Kim Han.

---

aku menambah daftar buku yang harus diselesaikan

aku bakal up disela sela kerjaan ku ya, sebisa ku buat menyelesaikan cerita yang aku buat

pair kali ini aku membawa Vhope
udahhhh lama banget aku gak buat cerita dengan pair vhope, dan vhope adalah shipper pertama aku dan mereka yanh buat aku sekarang ngefujo :(

Vhope itu pair legend sih menurutku, selain Sope, Vhope masuk daftar pair official sih karna langsung di akui sama tae sendiri😂

ini menurut aku ya, maaf kalo ada yang gak suka :(

tapi dulu awal aku ngeship vhope, jhope sebagai top dan v sebagai bott nya😂dan akhirnya aku berpindah haluannn karna keseringan baca ff jhope jadi bott, dan lama lama gemes juga liat interkasi jhope yang kadang manja sama member bts dan member yang gemes sama doi..

rasanya kegemesan ku dengan jhope gak bakalan pernah luntur deh😄

sekian dari curahan hati moon, untuk yang mau aku lanjutin cerita ini jangan lupa vomment

Bitter - Vhope -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang