- 10 : Interaksi -

389 80 29
                                    

Hari semakin gelap, seluruh penerangan sekolahpun telah dipadamkan hanya tersisa beberapa lampu taman yang menerangi halaman. Sinar dari sang rembulan menyusup masuk ke celah-celah fentilasi kelas 11-A. Disana seorang gadis tengah terduduk lesu, memandangi ponselnya yang mati karena kehabisan baterai.

"Masa iya gue mau tidur disini sih?" Gumam Nakyung ngeri sendiri.

Apalagi, kelas 11-A yang berada di lantai 2 ini pemandangannya langsung mengarah ke taman belakang. Dia jadi teringat beberapa kematian yang tetjadi disana.

Manik mata milik Lee Nakyung mengerjap beberapa kali, memastikan bahwa penglihatannya tidak salah. Apa dia berhalusinasi sekarang?

Dari kaca jendela besar itu, Nakyung melihat seorang gadis duduk di bangku taman membelakanginya. Tubuh mungil dan rambut panjang, dia terlihat menawan, nampak ditatapnya pohon rindang itu yang terus bergoyang ringan ditiup angin.

Ih mengerikan.

"Hai Lee Nakyung."

Deg

Si gadis tersentak hingga terhuyung kebelakang saat ada sebuah bisikan terdengar menyapa namanya. Bisikan samar namun terdengar jelas dengan suara kecil seperti hembusan angin.

"Tak perlu takut begitu." Suara itu terdengar lembut, sangat bersahabat.

"Lo siapa?" Tanya Nakyung heran, atensinya diedarkan ke segala arah.

"Ini aku, yang duduk di bangku taman." Ada jeda beberapa detik setelah kalimat itu, membuat Nakyung kembali menatap keluar jendela melihat sosok itu lagi. ".. Jeon Heejin."

"HAH?!" Pekik gadis Lee terkejut. "Gak usah bercanda deh lo!"

Suara itu terdengar tertawa kecil, bukan tertawa menyeramkan pada umumnya sampai membuat bulu kuduk merinding. Tapi lebih ke tertawa menggemaskan. "Memang dimana letak nada bercandaku?"

Namun Nakyung malah tertawa aneh, dia merasa gila sendiri. "Haha.. ok baik! Gue rasa gue udah gila sekarang."

"Kamu gak gila, Nakyung." Suara itu terdengar lagi, sangat teduh. Tidak ada niatan untuk menyakiti dalam nadanya. "Aku cuma mau bilang sesuatu sama kamu."

"Bilang apa?" Sekarang Nakyung mulai menerima suara itu, mencoba mengobrol layaknya seorang teman sambil terus menatap keluar jendela. Sosok Heejin masih diam disana.

"Jangan mudah percaya dengan seseorang, mereka yang terlihat buruk nyatanya hanya ingin bersenang-senang. Tapi dia yang terlihat baik, nyatanya lebih busuk bahkan rela menyingkirkan." Hembusan nafas Heejin terdengar di sela perkataannya, seperti hembusan angin malam. "Satu hal lagi.. boleh kah aku meminta sesuatu?"

"Apa?" Ditautkannya kedua alis Lee Nakyung karena bingung.

"Aku mau, kamu menjaga Hwang Hyunjin untukku. Aku menyukainya, belum sempat aku membalas cinta itu.. tapi aku sudah lebih dulu berpulang. Tolong, sampaikan balasan cintaku untuknya.. karena aku bisa melihat, ada secercah cinta dimata Hyunjin untukmu."

"Aku?" Herannya tanpa sadar mengubah gaya bicara.

"Ya. Aku mohon, jaga dia untukku. Lee Nakyung."

Lee Nakyung nampak mengangguk yakin. "Aku akan menjaganya, Heejin."

~

Byurr!

Seember penuh air membasahi seluruh tubuh Lee Nakyung, sebagian isi kelas pun tertawa puas seperti menonton sebuah sirkus.

[✔] Hi Loser! - Lee Nakyung (ft.00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang