[✔] Hi Loser! - Lee Nakyung (ft.00L)

- 19 : Ketua Kelas (Jeno Jaemin) -

Dua orang lelaki yang sedari tadi memisahkan diri dari yang lain, berjalan mengendap-endap di koridor.. entah ingin kemana.

Na Jaemin si ketua kelas, dan Lee Jeno si peraih peringkat 1.. satu lagi petsahabatan yang tulus. Mereka sudah sejak kecil bersama, hanya watak Jeno berubah setelah mamanya meninggal.. ya Jaemin mengerti itu. Sesekali, lelaki Na mengajak Jeno mengobrol di kafetaria agar dia tidak merasa sendiri dan akhirnya frustasi lalu bunuh diri. Jaemin tidak mau hal itu terjadi.

"Jen, lo tadi denger suara tembakan gak?" Jaemin bertanya, menepuk punggung Jeno pelan sampai mereka berhenti berjalan sebentar.

Lee Jeno mengangguk. "Iya gue denger, arahnya kayak dari uks. Mau ngecek?"

Segera Na Jaemin menggeleng kuat. "Gak.. gak! Makasih, gue masih sayang nyawa. Lo tau kan Yeji sama Yiren masih hidup?"

"Trus?" Jeno mengrenyit heran.

"Ya mereka yang paling gak waras disini." Jawab Jaemin penuh penekanan saking gemasnya. Inilah sisi Jeno yang Jaemin kenal, bertampang bodoh dan polos lalu tidak mengerti obrolan dibeberapa situasi.

"Selamat Hwang Hyunjin, dendammu telah terbalaskan. Haechan, telah meninggal . Say good bye!!"

Mereka terperangah, setelah mengetahui bahwa Haechan terbuhun dan Hyunjin lah penyebabnya. "Oh god.. nekat juga ya si kapten tim basket itu."

"Dendamnya dalem, Jen sama si Haechan." Tutur Jaemin membertahu.

Perlahan, ujung bibir Jeno terangkat menjadi sebuah senyuman sarkas. "Thanks Hyunjin, udah sekalian balesin dendam gue."

"Udah yuk Jen, lanjut jalan aja. Gak usah ke uks, udah tau kan suara tembakannya dari mana?" Cicit Jaemin, makin memperketat kaitan tangannya pada lengan kekar Jeno.

Astaga, Xiyeon saja tidak pernah seperti ini saat masuk ke rumah hantu_-

Lelaki Lee rolling eyes, lalu menuruti saja permintaan Jaemin ini. Ternyata di luar terlihat kuat dan tegas sebagai ketua kelas tapi dalamnya penakut dan manis seperti hello kitty, andaikan orang sekelas mengetahui bagaimana tingkah Jaemin.. pasti jabatannya akan di cabut.

Di koridor perpustakaan, Jeno mendadak menghentikan langkahnya lagi. Dia mendengar suara langkah kaki mendekat, segera Lee Jeno menarik tangan Jaemin agar ikut masuk kedalam perpustakaan untuk bersembunyi.

"Kenapa Je-"

"Ssshhtt.."

"Aaakhh! BAJINGAN, DIMANA LAGI GUE HARUS CARI JINYOUNG!?" Teriakan Eric menggema di sekitar koridor sampai kedalam perpustakaan.

"Sabaran kenapa sih Ric?! Kalo kayak gini lo gak bakal bisa nemuin Jinyoung!" Terdengar suara Hwall menenangkan Eric.

Na Jaemin membelalakkan mata tak percaya, jadi itu Eric Sohn dan Hwall. Dia sudah mendapat misi yang ditemukan di kamar mandi lelaki, untuk membunuh Jinyoung. Tentu saja, itu karena sebuah dendam dan rasa sakit dalam hati.

Lelaki Na memundurkan tubuhnya yang berjongkok di bawah meja pengawas itu, hingga tanpa sengaja menabrak sesuatu. "Jen liat! Gue nemu ini!"

~

"Anjir Jen!! Gue gak bisa bahasa china!!"