- 06 : Bukan Bunuh Diri -

467 75 19
                                    

Gadis dengan surai kehitaman itu berjalan sendirian di lorong sekolah. Gelap malam menyelimuti, ditambah sepoi angin dingin yang juga menimbulkan suara gesekan diantara dedaunan. Sepi, sunyi.. menambah kesan misterius dia antaranya.

Entah kenapa dia ada disini.. entah kenapa juga langkah kakinya tertarik untuk melangkah lebih jauh ke arah halaman belakang. Keadaan sekolah ternama ini benar-benar gelap hanya bermodalkan remang cahaya rembulan.

Nakyung bersedekap tangan di depan dada, dingin menyapa kulit halusnya, mengedarkan atensi setiap ada suara aneh menyapa pendengarannya.

Mendadak langkah kecil itu terhenti, dia terkejut membulatkan mata sambil membuka mulut dengan kecil. Apa yang dia lihat saat ini? Seperti suatu ketidak mungkinan.

Dihadapannya kini dia melihat orang misterius menggunakan hoodie hitam dengan tudung menutupi kepalanya, orang itu membelakangi Nakyung. Sekarang yang dia lihat jelas adalah seorang gadis dengan perawakan mungil, tengah bergelagapan kekurangan oksigen karena cekikan dalam dari tangan si orang misterius.

"Aakh.. le-lepa-sin a-ku.!" Gadis itu mencoba memekik dengan nafas tercekat. Jelas dia memberontak, menendang kesegala arah.

"Gue gak akan biarin lo hidup dan ganggu hidup gue lagi Jeon Heejin.." ucap orang itu terus mencekik Heejin semakin dalam.

Binar mata Nakyung membulat sempurna begitu nama yang dia ketahui di sebut. "Je-jeon Heejin?"

Lee Nakyung ingin menghentikan tindakan itu, namun kakinya terasa seperti terpaku. Tak bisa di gerakkan, bahkan suarapun sulit dia keluarkan. Dia bingung, gadis yang diketahui bernama Heejin itu sebentar lagi pasti akan mati. Pikirnya.

Dan benar saja, sepersekian menit kemudian dia menghembuskan nafas terakhir. Dari gelagat orang bertudung itu nampak sangat bahagia dan puas. Berjalan ke arah gudang, dan Nakyung bisa mengikuti. Jujur.. dia sangat penasaran, terlebih ini menyangkut sahabatnya Kim yang telah meninggal.

Orang itu mengambil sesuatu dari dalam lemari, sebuah tali yang terlihat seperti tali tambang.. namun bertekstur lebih kasar seperti gerigi duri tajam. Setelahnya dia pun kembali ke halaman belakang.

Gadis Lee masih belum bisa melihat siapa orang yang membunuh Heejin itu. Kini dia menggantungkan tali tersebut keatas pohon dan mengikat ke leher Heejin. Gadis manis itu akan digantung, layaknya orang bunuh diri karena frustasi.

Darah segar menalir dari jeratan tambang berduri itu, bekasan cekikan berubah menjadi garis mengaga mengeluarkan cairan kental berbau amis.

Langkah Nakyung berjalan perlahan mundur, menginjak beberapa daun kering disana.. menimbulkan suara retakan kecil. Tak disangka, suara itu malah menarik perhatian si pembunuh.

"Lee Nakyung?" Suara rendah orang tersebut membuat bulu kuduk meremang, sama halnya dengan si gadis Lee.

~

"KIM HYUNJIN!!" Desah nafas gadis dengan surai hitam itu terengah-engah, keringat dingin pun bercucuran dari setiap pori-pori tubuhnya. "Hah.. cuma mimpi."

Menarik nafas dalam, dilihatnya gelap malam masih menyapa.. belum ada tanda sang surya akan datang. Ini masih pukul 02.00 dini hari. Tangan mungil Nakyung meraih segelas air di atas nakas, lantas meneguknya memberi sedikit kesegaran di tenggorokan.

"Gak.. gue gak mau mimpi kayak gitu lagi."

Dan berakhirlah dengan Lee Nakyung yang terjaga sampai fajar datang menyapa, pukul 06.00 dia sudah bersiap.. lingkar hitam terlihat di sekitaran matanya. Nampak seperti panda.

[✔] Hi Loser! - Lee Nakyung (ft.00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang