Kebohongan
Semua yang ku katakan pada mereka adalah kebohongan. Kenapa? Karena aku ingin dipandang tinggi, aku ingin semua orang menuruti perkataanku. Aku benci jika mereka menjauhiku, menggunjingku dengan kalimat buruk dibelakangku.
Well, aku adalah princess di hadapan mereka. But, nobody dibelakang mereka.
- Hi, Loser -
"Ayah!" Seorang gadis datang memasuki kediaman yang tidak terlalu besar itu, menghentakkan kaki kesal.
"Ada apa?" Sang ayah bertanya, setelah keluar dari garasi.
"Beliin hp baru kenapa sih?! Ini jadul banget!" Bentaknya menggenggam ponsel hitam keluaran tahun 2019.
"Jadul?" Ayahnya mengrenyit heran. "Ini keluaran tahun lalu, bukan jaman penjajahan."
Gadis itu tak menghiraukan, dia berdiri dengan melipat kedua tangan didepan dada lalu memutar bola matanya malas. "Tapi sekarang ada hp keluaran baru ayah!"
"Pakai saja hp kamu yang itu." Beliau menunjuk ponsel di genggaman sang anak menggunakan dagunya. "Masih bagus."
"Masih bagus? Ck. Yang bener aja." Decihnya sarkas.
Langkahnya kembali memasuki rumah, menuju kamar minimalis bernuansa lavender dan putih. Dia melepas tas dan sepatu lalu melemparnya asal.
Choi Lia.
Anak dari orang kepercayaan di sekolah, hanya untuk sebagai penyalur barang pemberian donatur. Jadi, setiap kali ada donatur yang memberikan barang ke sekolah.. ayah dari Lia lah yang menantarkannya.
Tapi, ini lah Lia. Memanfaatkan sang ayah yang dikenal satu sekolah sebagai seorang donatur, padahal jelas semua itu bohong. Tuan Choi bukanlah donatur.
Ini semua dia lakukan semata-mata karena ingin dipandang tinggi seperti Jeno si anak CEO dan Hyunjin si anak pengusaha terkenal. Dia ingin menyombongkan diri, mengatakan bahwa peralatan sekolah adalah pemberian ayahnya.
Tidak ada yang mengetahui identitas sang ayah, teman se kelasnya hanya mengetahui bahwa ayah Lia adalah donatur sekolah.
Ck. Kebohongan yang sempurna.
Tentang peringkatnya, itu benar. Dia murid yang cerdas, tapi belum bisa sepintar Lee Jeno yang menduduki peringkat 1 dan Hwang Hyunjin mantan peraih peringkat 1.
"Pokoknya, inget kan apa kata aku ayah? Kalo dateng ke sekolah, pake pakean yang rapih.. biar keliatan berwibawa gitu. Jangan malu-maluin lah." Jelas si gadis pada sang ayah di tengah acara makan malam keluarga sederhana.
"Lia, jangan ngomong kayak gitu ah sama ayah!" Tegas sang bunda menatap tajam anaknya.
"Apa sih bun?!" Lia menaikkan nada bicaranya. "Lia cuma ngingetin. Malu donk aku kalo ayah ke sekolah pake baju yang dekil!"
"Iya.. iya.. ayah pake baju yang bagus kalo nganterin kamu." Lerai sang ayah, dari pada terjadi keributan antara ibu dan anak.
Ah sungguh.. hidup Lia sebenarnya masih lebih baik dari kehidupan Jeno dan Hyunjin. Dia masih bisa merasakan kehangatan keluarga, tidak seperti mereka yang orang tuanya selalu disibukkan dengan pekerjaan.
Sadarlah!
Lia akan jauh lebih menderita jika menjadi Jeno bahkan Hyunjin.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Hi Loser! - Lee Nakyung (ft.00L)
Misterio / Suspenso"Gue tahu, lo lagi tertekan banget. Gue tahu, lo gak salah.." "Cuma lo yang tau apa yang gue rasain." "Lo harus berubah, lo harus belajar lebih giat biar gak di pandang rendah sama mereka." "Gak, di kelas itu.. peraih peringkat 1 akan terancam. Mu...