- 20 : Correspond -

330 65 6
                                    

Mata Eric membulat sempurna, dia tak percaya jika sekarang yang dia lihat adalah kepala sang sahabat.. terlepas dengan begitu mudah dari tubuhnya hanya karena sebuah dendam sepele.

Sepele kalian bilang?

Namun tidak untuk Na Jaemin. Lelaki itu sangat merasa di curangi jika seperti ini kejadiannya.

Eric sangat marah tentu saja, manik mata itu pun bahkan sampai berair dan memerah. Semakin erat dia menggenggam belati di tangan, menatap Jaemin bagaikan mangsa. "Lo harus bayar nyawa sahabat gue, BIADAB!!"

Lelaki Sohn berlari menodongkan belatinya ke arah Jaemin, namun dengan cepat Jeno yang berada di belakang Jaemin segera berlari menghampiri Eric. Dia meraih pergelangan tangan lelaki yang terlihat mirip dengannya itu. "Jangan coba-coba lo celakain Jaemin."

Jeno menggertak, lalu memutarkan mata pisau itu sampai mengenai perut Eric.. terus dia tikam sampai banyak darah. "Aakkh.. sialan!"

Kesadaran Eric belum sepenuhnya hilang, dengan sisa yang dia miliki sebelum menyusul Hwall.. dia pun menggoreskan belati yang dia cabut dari perutnya ke arah lengan Jeno. Lelaki Lee meringis tertahan, memegangi lengannya yang penuh darah.

"Sayang sekali Eric, dendammu belum bisa terbalaskan.. mungkin lain waktu. Dan selamat untuk Jeno, dendammu sudah selesai. Say good bye Eric Sohn."

"Oh.. Jeno, lo gak kenapa-napa kan?!" Seruan Jaemin terdengar panik, dia ikut duduk bersimpuh di sisi Jeno melepaskan samurainya.

Jeno membuka tangannya sedikit sekedar untuk melihat keadaan lukanya disana. Cukup dalam juga. "Mending sekarang kita ke uks deh." Usul Jaemin.

Lee Jeno mengangguk, lalu dia jalan dipapah oleh sang sahabat menuju uks. Tempat dimana Haechan tewas.

~

Uks
(Seoyeon, Chaeyoung, Hyunjin and Nakyung)

Mereka sudah menyingkirkan mayat Haechan dari uks, meletakkannya di gudang.. tempatnya melewati 2 ruangan dari ruang kesehatan ini. Terasa menakutkan jika mayat Haechan berada disini berada mereka, dengan banyak genangan darah dari kening si lelaki Lee.

Nakyung masih duduk mematung, duduk di sudut ruangan dengan memeluk lutut.. wajahnya pun dia tenggelamkan, rasa lelah menyelimuti sekaligus rasa kecewa kepada Hyunjin.

Hal yang sama pun dilakukan oleh Seoyeon dan Chaeyoung, mereka duduk bersebelahan dengan Seoyeon terus memeluk Chaeyoung yang masih terisak. Dia tidak menyangka, bahwa tadi nyawanya hampir saja hilang.

"Sayang sekali Eric, dendammu belum bisa terbalaskan.. mungkin lain waktu. Dan selamat untuk Jeno, dendammu sudah selesai. Say good bye Eric Sohn."

Hwang Hyunjin, menggeletakkan pistolnya begitu saja. Melihat keadaan Nakyung yang kurang baik, dia pun menghampiri si gadis. "Nay, are you ok?"

"Yeah, I'm ok." Si gadis mengangguk memalingkan wajah dari Hyunjin. "Let me alone."

Bukannya menjauh, Hyunjin lebih memilih untuk memeluk Nakyung erat.. dirasa sampai si gadis kembali terisak. "You're not ok, Nay. I'm sorry, I know that you are very disappointed in me."

Nakyung tak membalas, dia justru melepas pelukannya dengan Hyunjin. Tersenyum simpul nan teduh, sama seperti yang Heejin lalukan dulu setiap si lelaki berbuat salah. "You are not mistaken, forget it. I'm just a little depressed."

[✔] Hi Loser! - Lee Nakyung (ft.00L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang