More Than I Need

4

"Woi penghuni neraka! Buka pintu kamar lo!" teriak Keyla sambil menggedor-gedor pintu kamar milik Reno.

"Apaan sih!" jawab Satria saat sudah membukakan pintu.

"Nih pesenan lo!"

"Wehey! Thanks yo!"

"Heh lo tau ni martabak udah bikin gue malu!" protes Keyla.

"Lah emang ni martabak apain elo?"

"Lih iming ni mirtibik ipiin ili?"

"Yeu lo gue tanyain juga"

"Bukan gitu maksudnya bego" geram Keyla

"Lah terus gimana?"

"Tau ah pusing! Gue kesel sama ni martabak sama lo juga!" ucap Keyla lalu masuk ke kamarnya yang berada tepat di sebelah kamar Satria.

Tidak lama Keyla kembali lagi ke kamar Satria. Lalu mengambil martabak telor dan dan martabak keju.

"Dih katanya benci sama martabak" goda Satria.

"Udah gue maafin!"

"Berarti gue juga udah lo maafin dong"

"Kagak lu kagak bakal gue maafin"

"Untung adek gue lo!"

                                  ~♡♡♡~

Di kamar, Keyla sudah membersihkan diri dan memakai baju piyama polkadotnya. Ketika sedang bermain HP, tiba tiba saja mamihnya menelpon.

"Mamih nelponn!!" senang Keyla.

"Halo? Assalamu'alaikum"

'Wa'alaikumsalam, Keyla udah pulang belum?'

"Udah mah tadi dianterin Feno"

'Syukur Alhamdulillah Keyla mama nitip hadiah buat Clara boleh? Mama udah paketin hadiahnya dari sini'

"Siap ma nanti kalo udah dateng Keyla langsung kasih ke Claranya"

'Makasih ya sayang'

"Sama-sama mah. Oh iya mah oleh-oleh jangan lupa pokonya"

'Iya nggak akan lupa'

"Ya udah ma Keyla ngantuk mau tidur besok sekolah"

'Iya jangan lupa baca doa ya sayang'

"Siap ma, Assalamu'alaikum"

'Wa'alaikumsalam'

Lalu telepon antara Keyla dan maminya terputus. Setelahnya ia langsung pergi ke alam mimpi.

Paginya Keyla terbangun karena teriakkan abangnya.

"Berisik anjing"

"Dek dek keluarin kecoak dong! Gue geli banget liatnya anjir"

"Kecoak? Lah gila aja gue juga geli" ucap Keya dan langung naik ke atas kasur milik Reno.

"Keyla?" panggil seseorang.

"Hah? Kaya kenal suaranya"

"Iya gue juga familiar sama suaranya"

Tiba-tiba Feno datang lalu bersender di pintu kamara Satria yang terbuka. Feno heran melihat tingkah kakak beradik itu.

"Feno bisa tolong buangin kecoak nggak?" pinta Keyla.

Feno mengembuskan nafas kasar.

"Dimana kecoaknya?"