8

37 1 0
                                    

Brak

"HAH" kaget Via dan Vanny sambil memukul meja kantin.

"Ssst" Keyla menempatkan jari telunjuk di depan mulut.

"Baru aja dibilang jangan kasi tau siapa-siapa udah bikin orang curiga aja bocah" ucap Felly.

"Tau nih"

"Hehe maap" Via mengangkat tanda peace.

"Lagian lo kok bisa sesantai gitu ngomongnya?" tanya Vanny.

"Maksud lo gue harus heboh gitu? Gue harus ke TU terus ngumumin kalau dia punya penyakit?"

"Ga gitu juga! Maksud gue kok lo nggak panik si?"

"Ngapain panik gue aja belom tau penyakitnya apaan bisa aja cuma gampang pusing atau apaan kan?"

"Kalau lo mikirnya kaya gitu kita juga bisa mikir kalau dia bisa aja punya penyakit serius Key" kesal Vanny.

"Sumpah lo ngga ada rasa khawatir sedikit gitu ke tunangan lo?" tanya Via.

"Bukan nggak khawatir Via, gue juga nggak bisa maksain dia harus ngasih tau ke gue. Lagipula sahabat-sahabatnya yang udah lama bareng dia aja nggak tau" jelas Keyla.

"Udah makan cepet nanti keburu masuk" titah Felly.

                                  ~♡♡♡~

Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi namun Keyla dan teman sekelasnya belum diperbolehkan untuk pulang. Mereka saat ini sedang diceramahi habis-habisan oleh guru bk mereka karena mereka menghabiskan waktu jamkos dengan memukul mukul meja sebagai pengganti gendang dan bernyanyi sehingga mengganggu kelas lain yang sedang belajar.

"Lain kali kalau saya melihat kejadian seperti ini lagi saya tidak akan segan untuk mengeluarkan kalian semua dari sekolah ini!" seelahnya Bu Serli berjalan keluar.

"WA 'ALAIKUMSALAM!" ucap Keyla dan teman-teman saat melihat Bu Serli keluar tanpa mengucapkan salam.

"Udah ah yok pulang!" ajak Vanny.

"Jangan dimasukkin ke hati gais" Via menenangkan keadaan kelas.

"Tenang aja lo semua nggak akan dikeluarin, inget kita ini kelas unggulan" kata Keyla dengan santainya.

Lalu mereka berempat berjalan keluar kelas namun, "Eh anjir! Kak Gavin ngagetin aja lo"

"Kapan si lo kalo kaget ngomong istighfar?" tanya kakak kelas itu.

"Kayak lo pernah aja" balas Keyla dan hanya ditanggapi dengan tertawa renyah oleh lawan bicaranya.

"Pulang lo?"

"Kaga, nginep gua di sini, ya pulang lah" jawab Keyla.

"Nanti malem sibuk nggak?"

"Nggak pernah sibuk gua"

"Jalan kuy sekalian temenin gua beli sepatu"

"Kuy aja tapi traktir gue makan"

"Deal"

"Jam 8 jemput gue!"

More Than I NeedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang