"Gua bakal keluar kalau lo bener-bener nggak ada luka"
Feno berdecak kesal sehingga mau tidak mau dia harus menunjukkan luka di tangannya. Tanpa perlu bertanya Keyla sudah bisa menyimpulkannya sendiri.
"Duduk biar gue yang obatin" titah Keyla sambil menarik tangan Feno.
Feno hanya menurut saja karena ia pun sebenarnya tidak bisa mengobati tangannya sendiri.
"Berantem sama siapa sih lo? Lagian ngapain juga berantem? Nggak ada kerjaan lo?"
Feno hanya mengangkat sebelah alisnya. Keyla yang melihat itu langsung tutup mulut karena ia tidak ingin mendapat ucapan pedas dari mulut Feno.
"Pulang bareng"
Keyla mengerutkan dahinya sebentar berusaha mencerna apa yang keluar dari mulut Feno.
"Oh nggak usah ketemuan aja di rumah, gue bawa mobil soalnya"
Feno menatap Keyla yang sudah hampir selesai mengobati tangannya.
"Selesai" ucap Keyla sambil membereskan peralatan P3K.
"Titipin"
"Apanya?"
"Mobil"
"Ogah nanti kalo mobil gue kenapa-napa lo mau gantiin?"
"Ribet" ucap Feno sambil berjalan keluar UKS.
"Lo nggak mau bilang makasih gitu?"
"Harus?"
Satu kata yang sepertinya mampu membuat Keyla menyesal karena telah membantunya.
"Seharusnya gue biarin aja tangan lo luka sampe infeksi terus tangan lo busuk terus diamputasi terus--"
"Thanks" Feno langsung berjalan menuju kelasnya.
Keyla terdiam dan langsung berjalan menuju kantin
"Bukannya dari tadi kek, kan gue jadi bisa nyusul si Felly"
~♡♡♡~
"Eh guys tau nggak?"
"Nggak" jawab Felly.
"Gue belum selesai ngomong onta" Keyla hampir saja melayangkan tinjuannya ke muka Felly.
"Ya udah cepet"
"Akhir-akhir ini gue ngerasa kaya ada yang ngawasin"
"Iyalah pea cctv ada di mana-mana"
"Via sayangku"
"Iya?"
"Gelut yu orang kaya lo kayanya bakal diem kalo mati deh" ucap Fanny dengan senyuman yang menakutkan bagi Via.
"Ehehe bercanda doang elah, terus-terus dari kapan lo ngerasa ada yang ngawasin?"
"Da--"
Cekrek
Serempak mereka menoleh mencari asal suara.
"Kalian dengerkan? Ini bukan gue doang yang halu kan?" tanya Keyla.
"Denger denger" jawab mereka.
"Kayanya ada yang foto kita deh"
"Nggak deh, kayanya lo doang Key"
"Bener kata Felly. Cuma ada 2 kemungkinan sih, pertama orang itu mungkin mau berbuat hal buruk ke lo, kedua orang itu penggemar rahasia lo!" ucapan Felly mampu membuat Keyla berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than I Need
Teen Fictionhanya kisah klasik tentang 2 remaja berbeda gender yang dijodohkan.