02

555 18 1
                                    

Fullsun ; Lee Haechan

Deg

"Weh napa lu?!" Jaehyun melihat ke arah belakang dimana adeknya itu terpeleset ke arah belakang. "Gak papa gue baik² aja kok" Nama berdiri dan membersihkan pakaiannya itu dari kotoran dan rasa malu.

"Kebiasaan lu ye" Pria tampan itu pergi meninggalkan adeknya itu tanpa menolong nya. Ciri² abang laknat guys. Untung aja sepi pda mimisan semua ya. Jadi malunya ga begitu besar.

--
"Jadi anak² sekarang kita kedatangan murid baru, yang cantik jelita. Silahkan maju kedepan perkenalkan diri"

Gadis berambut hitam sebahu itu maju kedepan dan mulai memperkenalkan diri. "Perkenalkan nama saya Nana panggil aja Nana. Asal sekolah SMA sebelah. Sekian terimakasih"

"Oke silahkan duduk. Nana nana" Guru dengan badan lebar nan lucu itu mengusap dadanya menandakan dia sedang bersabar.

Saat berjalan menuju tempat duduknya itu, semua mentapnya dengan sinis. Tatapan itu yg membuat Nana menjadi malu dan merasa takut akan lingkungan barunya itu.

Diantara semua tatapan itu terdapat tatapan yg sederhana, biasa, namun itu indah. Mata yg melirik itu terdapat sebuah rasa yg gadis itu sendiri juga rasakan. Lelaki itu adalah Haechan.

Haechan adalah cowok yg lucu dan orangnya mudah berteman dengan orang asing, tak heran jika dia menatap orang secara baik, namun...

--
"Mengapa mereka menatap ku seperti itu? Apa yang salah dengan ku? Ada apa dengan diriku ini?" Pertanyaan² yg sering dilontarkan di dalam hatinya itu.

"Eyyy!" Haechan memanggil Nana. "Jangan melihat dia Nana, jalan saja" Nana semakin cepat jalannya menuju ke halte bis itu. "Eyyy depan muu ituuu!" Haechan meneriaki Nana dari belakang.

"Brakkk"

"Haaaa!" Gadis yg awalnya berdiri terjatuh ke genangan air membuat bajunya menjadi basah kuyup. "Yahh jatuh lu kan" Haechan nyamperin Nana yg sedang terduduk di genangan air tersebut.

"Eh gapapa lu kan? Makanya orang ngomong ntu dengerin" Lelaki yg bernama lengkap Haedar Chandra itu menolong perempuan malang yg terjatuh ke genangan air dekat halte bis itu.

"Yahh basah jadi gimna dong? Besok masih di pake" Lalu Nana mulai menangis karena bajunya itu yg lumayan basah ga dikit. "Udh dibilangin ngeyel sih. Yok ah balik lagi ke sekolah" Haechan berdiri dan mulai berjalan menuju ke sekolahnya.

Gadis itupun cukup lemah untuk meladenin anak itu. Tak banyak lagi cara supaya bajunya itu bisa kering dengan cepat.

--
Keadaan sekolah yg sudah sepi, tak sepi² amat sih sebenernya hehe. Haechan membawa Nana ke ruang tata usaha gitu buat mengambil baju cadangan yg di simpan ama sekolah.

"Nih buat besok. Dan inget selalu apa yg dikatakan oleh orang lain" Lelaki itu mulai memberi kan baju itu kepada Nana. "Makasih udah mau bantu aku" Nana tersenyum sebagai ucapan terimakasih nya itu. Haechan membalasnya juga dengan senyuman.

Setelah mengambil baju cadangan mereka naik bis bersama-sama. Nana kira jika Haechan adalah orang yg baik dan juga ramah. Tetapi keesokannya hal yg tak pernah Nana duga pun terjadi.

Besoknya di depan mading sekolah terpampang sebuah foto. Nana berusaha melihat foto siapa itu. "Hey hey liat dia sudah datang, wah parah banget murid baru padahal, idih cakep² malah beginian, iya nih parah asli" Semua mata tertuju ke arah Nana.

Gadis yg baru datang itu sangat heran dengan tatapan orang² itu. Nana melihat ke mading di mana foto itu di tempel. Gadis itu terkejut dengan foto itu dan tak ia sangka sekali.

"Dasar wanita murahan"

Tbc
Uwu gimana bagus gak maklum lah gue mah nub bikin² kek gini klo suka klik bintangnya gomawo(〃∀〃)ゞ

sun of the sun [lhc]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang