19

101 12 0
                                    

Apakah Haechan harus mengikuti kemauan mantan ayahnya itu. Bahkan Haechan tak pernah di beri kasih sayang seorang ayahnya oleh Shindong, haruskah seorang Haedar Chandra mengikuti kemauan mantan suami bunda nya?

Jika tidak karna ibunya Haechan tak akan pernah mau mengikuti kemauan mantan suami bunda nya itu.

Apalagi kemauan dari Syah Shindong tersebut bukan hal baik, menguntungkan diri sendiri, dan sangat lah akan di tolak oleh Haechan.

Yaitu, perjodohan.

Tidak masuk akal, di umur yg tergolong muda sudah di jodoh kan. Haechan menolak tapi bunda nya yaitu Sohyun selalu di kasari oleh Shindong jika Haechan menolak.

Jadi? Ottokeh?

Haechan diberi waktu tiga hari. Sohyun sudah bilang ke Haechan ia harus menolak nya, tidak masalah jika Sohyun tersakiti tapi tidak dengan anaknya yg terpaksa mengikuti kemauan Shindong.

Haechan tak mengikuti kemauan bunda nya itu.

Ya, seorang Haedar Chandra menerima perjodohan itu. Demi bunda nya supaya tak di sakiti oleh masa lalunya. Haechan menerima perjodohan itu.

Dengan satu syarat,,, perjodohan itu harus di laksanakan setelah selesai sekolah. Tidak mungkin anak SMA harus berjodoh sekarang, sistem kuno tak harus di gunakan di zaman seperti sekarang.

Walaupun dengan satu syarat pihak wanita menerima itu.

💛☀✨

"Hey broo" Sapa Jeno di pagi hari.

"Tumben gak bareng Nana?" Tanyanya.

Haechan tak menjawab, ia sibuk dengan pikirannya menatap lurus ke luar jendela. Haechan galau.

"Cong napa dah tu?" Tanya Jeno ke Renjun berbisik.

"Hmmm setelah dipikir dipikir, diraba raba, di—"

"Halah bacot, buruan napa?" Jeno nabok lengan Renjun.

"Nana keluar negri" Sahut Chenle.

"Haaaaa,,,,"

"Ha ha ha aja lu" Tiba tiba datang kingkong.g datang Jaemin dan Jisung dari ambang pintu.

"Eh napa si buluq?" Tanya Jisung.

"Bangsat lu kagak tau apa tu orang galau" Jeno noyor pala Jisung. Demen tu anak maen nabok nabok sama noyor noyor pala orang.

"Kantin kuy, bahaya kalo si item ngamuk" Bisik Jaemin.

"Jingan punya temen akhlak nya kagak ada samsek" Jeno geleng geleng.

"Gaskuen" Jisung and Chenle.









"Woe gak ngajak gue lu lu pada"

Jeno, Jaemin, Jisung, Renjun and Chenle menoleh ke belakang asal muasal suara serak.

"Eh Chan dh sembuh lu?" Tanya Renjun.

"Setelah dipikir² kek nya gue harus rela ngelepas dia. Mungkin gue emang gak pantes buat dia" Kata Haechan sambil tersenyum.

"Chan, lu udah dewasa ya sekarang. Gak kek dulu suka bener nangis gegara Nana" Ujar Jeno sambil ngusap kepala Haechan.

"Yeuu gue bukan bocah yee" Haechan nepis tangan Jeno.

"Dah yuk guys ke kantin. Gue traktir" Tak lain dan tak bukan ia adalah Sultan Chenle.

"KUYYY"

💛☀✨

"Na" Panggil Jaehyun.

"Emm, kenapa bang?" Tanya Nana.

"Lo baik baik aja kan?"

"Menurut abang? Gue baik baik aja bang tenang aja"

"Kirain lo gak ingat apa apa" Gumam Jaehyun.

"Ha? Apa bang?" Tanya Nana yg mendengar gumam Jaehyun.

"Nanti aja, tunggu semuanya baik" Kata Jaehyun sambil tersenyum.

Jaehyun pergi meninggalkan adiknya yg sedang rebahan di kasur rumah Papanya.

Iya, Nana sudah sampai di Prancis dan akan tinggal di sana. Semua kenangan yg pernah ia buat di Indonesia harus ia lupakan agar mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

Nana berpikir apa yg dimaksud pangeran kodoknya. "Maksud abang paan sih?" Batin Nana.

Gadis itu terlalu banyak menggunakan pikiran nya, tak biasa iya menggunakan pikiran nya sekeras ini.

"Maksud aba— bruk,"

💛☀✨

hayy guyss.

dua chapter kedepan mungkin akan tamat. so tungguin aku update lagi huhu:*


votement nya jan lupa💚

sun of the sun [lhc]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang