10

66 11 0
                                    

Fullsun ; Lee Haechan

When saat bel berbunyi

"Buk, istirahat lah"

"Buk lapar neh. Istirahat ya"

"Buk, kelas lain udah istirahat. Istirahat lah buk"

Dan lain-lain nya.

"Nana, may bes pren. Kantin kuy" Haechan menghampirimu Nana yg sedang merapikan bukunya.

"Ga gue bekal" Jawab Nana tanpa melihat ke arah Haechan.

Haechan terdiam sejenak sembari melihat Nana memasukan bukunya ke dalam tasnya.

"Na lu sahabat gue. Ceritain lu tu kenapa?" Haechan menatap Nana serius. Nana menatap sinis Haechan.

"Kenapa sih? Gue lagi ga mau cerita. Kenapa lu selalu maksa gue? Ga semua masalah harus di ceritain!" Nana merasa jengkel dengan sikap Haechan.

"Lu tanya kenapa? Karena gue peduli sama lu, gue sayang sama lu, dan juga gue ga mau kehilangan lu lagi cuma gara-gara ketidak pedulian gue ke lu!" Haechan berdiri, berbicara dengan nada agak jengkel. "Terserah lu mau apa. Gue udah berusaha baik ke lu, tapi apa ini?" Sambung Haechan lalu pergi meninggalkan Nana sendirian di kelas.

Keadaan kelas yg sunyi, kurang pencahayaan dan tak ada Haechan hal paling yg tak Nana suka. Hati nya sedang hancur karena keluarga nya dan sekarang ia merasa kehilangan sahabat terbaik nya.

Nafsu makannya hilang, Nana membuka kotak bekal nya itu. Di dalamnya ada nasi dan nugget kesukaan Nana. Jaehyun yg memasak untuk Nana, selain itu di dalam kotak bekal ada surat yg ditulis oleh abangnya.

"Dek makan ya... Awas aja engga nanti abang gak bikinin nugget lagi! Ingat ya dek ga usah terlalu mikirin masalah semalam. Ntar kebawa esmosi lagi heheh... Heppy eat:v"

Nana hanya tersenyum melihat kertas selembar yg ditulis oleh raden nya tersebut. Walaupun gadis itu tersenyum kembali nafsu makannya tetap ga datang. Pilihan terakhir untuk dia tenang adalah pergi ke rooftop sekolah.




















Bang Nana kenapa sih?

Bang Jaehyun
Maksudnya

Tumben²nya Nana ga cerita apa²
Emangnya ada masalah?

Bang Jaehyun
Owh jadi tentang itu
Nanti abang ceritain
Belum saatnya Nana cerita ke kamu

Kapan?

Bang Jaehyun
Pulang sekolah
Ntar kamu bilang ke dia suruh pulang naik taxi

Kenapa ga bis aja

Bang Jaehyun
Ini dadakan lagipun abang suruh dia bekal jadi uang cash nya sedikit

Tenang biar Haechan yg bayarin

Bang Jaehyun
Gausah chan ntar repotin
Yaudah abang lanjut kerja dulu ya

Oke
Read















Renjun menghampiri Haechan yg tengah sibuk mengotak atik makanannya

"Woi chan, ngapain di mainin? Makanan loh ya ga mau buat gue aja" Renjun mengambil nasi di hadapan Haechan.

"Ih paan sih gaje banget deh" Haechan mulai jengkel ia mengambil nasi nya kembali.

"Dih sensian abis diputusin ma Nana?"

Spontan Haechan menatap Renjun sinis. "Emang bener?" Renjun bertanya.

Haechan menghela napas panjang "Gue cuma sahabat dekatnya ga lebih"

"Ck, halah taek. Ga mungkin deket banget klean" Ujar Renjun. "Sayang banget kalo memang klean berdua putus" Sambungnya. "Udah gue bilang. Kita cuma sahabat dekat ga lebih"

"Yaudah lah iya. Males gue debat ama lu, mending pentingin perut" Renjun berdiri dan pergi meninggalkan Haechan sendirian.

















Hyunjin lewat di samping Haechan. "Eh Chan, tumben lu gak sama Nana. Biasanya lengket bener kek getah pohon" Kelakar Hyunjin.

"Sa ae lu rubak koreak" Haechan terkekeh. Hyunjin tertawa keras koridor sekolah.

"Ngakak woee. Oh ya tadi gue liat Nana ke rooftop sendirian. Ciee dah ceree nii"

"Bapak you!"

"Wahahah. Buruan sana ntar diambil orang lagi"

"Ckk," Haechan beranjak pergi meninggalkan Hyunjin.

"Salah gue ngebentak dia terlalu keras" Batin Haechan yg sangat gelisah memikirkan Nana.

Sementara itu Nana sendirian di rooftop, memikirkan apa yg akan terjadi selanjutnya. Karena Haechan saja sudah meninggalkan nya bagaimana dengan yg lain?

Perlahan mata Nana di tutup, merenung kan semua nya. Tak terbayang orang yg dekat dengannya pergi, kedua orang tuanya sedang di teror, dan dia sendiri juga di teror.

Air matanya berlinang ia tak menyangka semua ini terjadi begitu cepat. Suara langkah kaki berbunyi dari belakang. Haechan berdiri di samping Nana.

"Napa lu nangis?" Haechan bertanya sambil menyimpan kedua lengannya di pagar.

Nana mengusap air matanya. Gadis itu hanya menggeleng kan kepalanya. "Ga usah bohong" Haechan menatap Nana sendu.

"Engga gue baik-baik aja" Perlahan air mata Nana menetes. "Bohong! Ga mungkin lu nangis lagi! Gue tau kalo orang yang lagi nangis di tanya kenapa pasti tambah nagis" Ngomel Haechan.

Mendengar ucapan Haechan, Nana mulai mengis dan ia memeluk Haechan.

"Gue di teror" Sendat Nana. Haechan terkejut dengan kata yg terlontar di mulut Nana.

"Sama siapa?!"

Pertanyaan Haechan semakin membuat Nana sedih karena dia sendiri tak tau siapa.

Haechan kembali memeluk Nana agar dia lebih tenang.
















Nana menceritakan semua yg terjadi, mulai dari saat dia di teror di kamar ganti, kedua orang tuanya yg juga di teror, dan juga dia takut akan tersebarnya foto yg didalamnya bukan dia.

Setiap ceritanya membuat nya terus sedih. Entah apa dia di bumi ini, seperti ada saja orang yg ingin menghabisi nya. Selalu saja ia berpikir apa kesalahan yg aku buat di masa lalu?

Haechan berusaha menenangkan Nana yg semakin menjadi-jadi. "Udah Na, jangan di pikirin terus. Ntar lu setres" Haechan mengusap air mata yg ada di pipi Nana.

"Gimana gue bisa tenang? Dunia ini begitu sempit, hampir setiap saat gue merasa di teror oleh orang yg memang ingin gue mati!"

"Gaboleh ngomong gitu. Pelindung lu banyak, dekat kan diri pada Allah!"

Beberapa menit kemudian.

"Na ntar pulang bareng gue aja ya"





Uwu gimana? Tbc uyy kalo suka jangan lupa vote ya biar aku makin semangat up nya'3' maaci yup v:


sun of the sun [lhc]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang