Bagian 5 : Keluarga Ackerman

1.5K 226 52
                                    

Bukan Iblis, Dia Malaikat!

Shingeki no Kyoujin © Isayama Hajime

Rivaille Ackerman x Eren Jaeger
#Riren#

Rate : T
Warning : Shounen-ai, BL, bahasa amburadul, typo bertebaran, homophobic jangan baca!!!





'Keluarga Ackerman'






Klining~ Klining~ Klining~

"Err, keluar lift, belok kiri, jalan terus sampai ujung."

Eren menggaruk kepala belakangnya, bibirnya tidak berhenti bergumam seperti tengah menghafalkan sesuatu. Hijau beningnya jelalatan menatapi sekitar, berusaha mengabaikan tatapan-tatapan aneh yang dilayangkan kearahnya.

"Mungkin ruangan itu."

Ia segera menghampiri ruangan yang terletak paling ujung dari lantai satu perusahaan Survey Corp., ruangan yang katanya tempat si pemilik kartu tanda pengenal yang ia bawa itu bekerja.

Ia sempat bertanya kepada salah satu karyawan Survey Corp. tadi tentang lokasi pemuda berwajah kuda yang dengan cerobohnya menjatuhkan kartu tanda pengenalnya.

Disinilah dirinya sekarang, berdiri di gawang pintu ruangan yang cukup luas dengan berbagai alat-alat elektronik seperti perangkat komputer dan sejenisnya yang mengisi di setiap penjuru ruangan.

Ramai, berisik, dan sibuk. Banyak orang berlalu lalang membawa kertas-kertas dokumen, suara tekanan keyboard semakin memperiuh suasana, bunyi bising telepon seakan menjadi pelengkap.

"A-Anu, permisi."

Hening, seketika keriuhan bak pasar ikan itu menghilang saat dirinya bersuara. Eren mengernyit risih, lagi-lagi ia harus melihat tatapan-tatapan aneh yang dilayangkan kepadanya.

"Maaf, apa Jean Kirstein ada di sini?"

Seketika berpasang-pasang mata itu teralih kearah pemuda bersurai coklat susu dengan wajah muka kudanya di bagian pojok ruangan yang terlihat terkejut karena namanya disebut-sebut.

"Eren? Ada apa, Rivaille-Heichou sudah kembali?"

Eren menggeleng pelan, bocah coklat itu berjalan mendekati Jean. Bunyi nyaring lonceng-lonceng yang melekat ditubuhnya menjadi satu-satunya yang terdengar kala ia menyusuri jalan sempit diantara rapatnya meja kerja yang berjajar rapi.

Ia menyodorkan barang yang ingin ia pulangkan kepada pemiliknya, "Ini, kau menjatuhkannya di ruangan Sir Rivaille tadi."

Jean segera menerimanya dengan gurat lega yang terpancar di wajahnya, "Astaga, aku mencarinya kemana-mana. Terima kasih, Eren."

Eren tersenyum kecil, "Sama-sama. Kalau begitu, aku kembali dulu. Aku akan menyampaikan pada Sir Rivaille nanti saat ia kembali kalau kau mencarinya."

"Hei!"

Tubuh jakung itu sudah hampir berbalik sepenuhnya jika tidak karena sebuah tangan yang mencekal pergelangan tangannya membuat niatnya terurungkan, Jean menahannya untuk pergi.

"Ya?"

Jean melepaskan cekalannya, "Kenapa terburu-buru. Sudah jam makan siang, bagaimana kalau kita ke kafetaria dulu. Aku traktir, anggap saja ucapan terima kasih karena sudah mengembalikan kartu tanda pengenalku."

Bukan Iblis, Dia Malaikat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang