Bukan Iblis, Dia Malaikat!
Shingeki no Kyoujin © Isayama Hajime
Rivaille Ackerman x Eren Jaeger
#Riren#Rate : T
Warning : Shounen-ai, BL, bahasa amburadul, typo bertebaran, homophobic jangan baca!!!
'Teman?'
Krincing~ krincing~ krincing~
Pagi menjelang siang yang cukup damai, mentari seakan malu-malu untuk sekedar menampakkan seluruh bagian tubuhnya, menyembunyikan sebagian tubuhnya pada tebalnya awan putih bak memberi keringanan untuk para makhluk bumi agar tidak terlalu merasakan panasnya sengatan cahaya yang timbul darinya.
Hembusan angin sepoi menggoyangkan ribuan lonceng-lonceng kecil berwarna emas yang tersebar diseluruh penjuru rumah besar milik salah satu orang yang sangat disegani oleh penduduk kota tersebut.
Pepohonan rindang yang mengelilingi daerah kawasan rumah besar itu seakan menjadi tembok penghalang bagi rumah individual itu dari dunia luar, jauh dari kawasan permukiman.
Disalah satu ruangan dalam rumah besar tersebut, seorang pemuda tengah melamun sambil menatap keluar jendela yang terdapat teralis besi tebal yang menghalangi.
Manik hijaunya menatap lekat gerombolan lonceng berwarna emas yang tergantung tepat di tengah-tengah jendela kamarnya. Err, mungkin lebih condong disebut penjara ketimbang kamar, mengingat satu-satunya pintu keluar yang terkunci rapat dengan teralis besi yang melapisi jendela.
"Kita senasib eh, lonceng kecil. Tak bisa bergerak bebas karena terbelenggu tali. Hanya saja, tali yang membelengguku tidak terlihat."
Si lonceng-lonceng kecil tidak peduli dengan gumaman si pemuda, mereka hanya terus bergoyang dan mengeluarkan bunyi nyaring seakan memang itulah tugas yang harus mereka emban.
Eren menghela nafas kecil, memilih meninggalkan tempatnya berdiri tadi untuk menghampiri kasur empuk yang berada di tengah kamarnya. Lelah juga sedari tadi berdiri sambil melamun tidak jelas begitu.
Sudah dua minggu sejak ia pindah tempat tinggal secara paksa di rumah Rivaille, dua minggu itu pula lah ia serasa mati kebosanan. Bagaimana tidak jika yang ia lakukan hanya makan-tidur-makan-tidur melulu.
Sekalipun ia belum pernah keluar kamar semenjak terakhir kali ia keluar bersama Tiga Tiang Utama Pasukan Pengintai dan berakhir histeris karena ikut terjun dalam pertempuran, meski hanya jadi objek 'lempar sana lempar sini'.
Makanan pun akan diantar oleh pelayan rumah, dan lagi kamarnya memiliki kamar mandi pribadi di dalamnya. Tidak ada alasan untuknya sekedar ingin keluar dari penjara berkedok kamarnya itu.
Rivaille juga sama sekali tidak terlihat sejak dua minggu terakhir, sedang ada tugas di luar negeri katanya. Itu pun ia mendengarnya dari kawan kacamata sang Iblis Lonceng, Gadis Neraka.
Hanji bilang jika Rivaille ada urusan keluarga, jadi sang Hacker Setan dan Gadis Neraka itu tidak perlu ikut. Iblis cebol itu menyuruh kedua rekannya untuk menjaga Eren, menjaga agar tidak kabur maksudnya.
Karena itu Hanji dan Mike sering berkunjung kemari untuk sekedar mengecek jika 'peliharaan' sang Iblis cebol masih tetap di 'kandangnya' dalam keadaan utuh dan bersih.
"Hhhh. Bosan~", gumam Eren sambil merebahkan tubuhnya.
Klining~ klining~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Iblis, Dia Malaikat!
FanfictionBukan Iblis, Dia Malaikat! Shingeki no Kyoujin © Isayama Hajime Rivaille Ackerman x Eren Jaeger #Riren# Rate : M Warning : Shounen-ai, BL, Yaoi, bahasa amburadul, typo bertebaran, mengandung unsur dewasa dan kekerasan, homophobic jangan baca!!! Lonc...