Bencilah sesukamu !!

7.5K 583 28
                                    

Pedulimu yang menyakitkan

..
.
..
.
..
.

Dhita POV

Kembali aku dibuat menghela nafas lelah saat lagi dan lagi Orang yang kutunggu malam ini tidak datang ini.

Sudah tiga malam semenjak Pernikahan kami Mas Esa sama sekali tidak pulang, entah kemana dia tidur, di asrama atau justru di tempat perempuan yang disebutnya sebagai kekasihnya .

Aku tidak tahu, dan bodohnya selama Tiga malam ini aku selalu menunggunya sampai tertidur di sofa ruang tamu.

Melupakan sikap buruk dan juga kata katanya yang selalu menyakitkan untukku.

Tidak ada yang bisa kulakukan selain menunggunya, aku tidak bisa menghubunginya, dan akupun tidak mungkin bertanya pada orang di Batalyon, karena itu hanya akan memancing dan pertanyaan kenapa aku yang notebene seorang istrinya, justru tidak punya kontaknya sama sekali. Dan itu akan mencoreng nama Papa dan juga Kak Evan, itu hal buruk Terakhir yang bisa kuharapkan.

Jadi Yang bisa kulakukan hanya menunggu.

Ditemani laptop yang penuh dengan pekerjaan ku yang terbengkalai karena aku yang terlalu syok atas perlakuan Mas Esa malam ini kembali alamat Sofa ini menjadi tempat tidur ku.

Kembali aku tersenyum miris saat melihat foto prewedding milik klientku, senyum bahagia terpancar jelas di wajah mereka, membuat ku bertanya tanya apa kebahagiaan yang mereka perlihatkan benar benar tulus. Atau hanya sekedar paksaan seperti yang dilakukan mas Esa padaku ??

Rasa iri masuk kedalam hatiku melihat wajah wajah penuh tawa itu, kenapa diantara sekian banyak orang, kenapa aku harus merasakan pahitnya penolakan dalam pernikahan ??

Mungkin benar apa yang dikatakan Mas Esa, mataku buta karena egois atas bahagia yang kurasakan saat bertemu dengannya.

Tapi apa aku salah ??

Apa aku keliru karena dalam sekejap jatuh hati padanya, aku juga tidak ingin jika harus memilih, aku akan memilih jatuh hati pada laki laki yang membalas cintaku, aku juga tidak menginginkan pernikahan ini, jika dia tidak menginginkan ku, harusnya dia menolak.

Papa bukan otoriter yang akan berbuat semaunya walaupun Menantu yang diidamkan beliau akan menolak permintaan beliau.

Aku menutup laptopku, dan pandanganku jatuh pada potret pernikahan ku yang baru saja jadi tadi siang.

Jika Mas Esa tidak menginginkan ku, harusnya dia menolak.

Dia menerimanya bukan, apapun alasannya. Pernikahan ini bukan sepenuhnya salahku, aku tidak pernah sedikitpun memaksa Papa maupun dia.

Jika dia tidak mencintaiku, maka aku yang akan membuatnya berbalik mencintaiku.

Dia berkata jika aku egois, maka dia akan mendapatkan Dhita yang egois. Persetan dengan perempuan yang berulangkali diucapkannya sebagai kekasih. Aku istrinya, dihadapan Tuhan maupun hukum.

Dia tidak punya pilihan bukan, dia mengambilku sebagai istrinya, entah paksaan atau bukan, tapi dia tidak akan berpisah dengan ku jika bukan aku yang memilih perpisahan itu sendiri.

Cinta Sendiri ( tersedia ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang