Duabelas

6.6K 590 45
                                    

Jangankan kamu
Aku saja bingung dengan perasaanku

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Mahesa POV

Sinar matahari yang menerobos masuk membuat mataku yg terpejam terbuka perlahan.

Pening, itu yang kurasakan sekarang saat beranjak bangun. Kuperhatikan pakaianku, kaos oblong putih, kemejaku yang semalam sudah terganti.

Jika melihat sekarang aku berada di kamar, sudah pasti yang menggantinya pasti Adiknya Evando.

Kuremas rambutku pelan, menyadari betapa konyolnya diriku semalam, bagaimana bisa aku menuruti permintaan teman teman setan semasa SMA untuk ke Club dan berakhir dengan Kobam yang memalukan.

Aaaarrrrrggggghhhhhh aku bahkan tidak berani menerka nerka bagaimana caranya aku bisa sampai kerumah ini dan reaksi Dhita saat melihatku yg sangat tidak mencerminkan sikap seorang prajurit.

Tunggu dulu, kenapa aku harus bersusah payah memikirkan apa yang akan dipikirkan perempuan pembawa masalah itu, semoga saja selama aku tidak sadar aku tidak melakukan hal gila yang memalukan atau membuatnya berfikir yang tidak tidak.

Gara gara Adiknya Evando itu juga aku seperti ini, perempuan ini benar benar rollercoaster untuk ku, membuat perasaanku jungkir balik di satu waktu bersamaan.

Dengan malas ku seret badanku yang terasa berat ini, bukan hanya badanku, tapi kepalaku seperti di hantam palu tak kasat mata, benar benar alkohol dan diriku bukan sahabat baik, kenapa juga aku sebodoh ini.

Kutatap bayanganku di wastafel, melihat wajah ku yang lebih tirus daripada yang terakhir kali kuingat, bahkan mungkin aku lebih berisi saat bertugas di Timur Tengah daripada disini.

Bagaimana tidak, disini, bukan hanya tenaga dan pikiran ku yang dipaksa bekerja keras, tapi juga hati dan perasaan ku, kulihat mata hitam pekat yang balas memandangku di cermin

Sekilas bayangan aneh terlintas di fikiranku, bayangan bagaimana aku mencium Dhita semalam, entah mimpi atau bukan, tapi rasa manis dari bibir merekah yang kusesap ini begitu nyata, bahkan rasan manisnya itu masih bisa kuingat Sampai sekarang,  manis dan seperti candu.

Astaga !! Kembali ku basuh wajah ku dengan air, berdekatan dengan perempuan yang dunia sebut sebagai istriku itu benar benar menggoyahkan akal sehatku, bagaimana bisa aku memimpikan hal sekotor itu ??

Ingat Alisha Sa, ingat pacarmu !! Bukan malah mikirin betapa cantiknya perempuan yang satu atap denganmu ??

Bodohnya aku yang terus menerus terbayang bayang dengan wajah Dhita di setiap kali waktuku kosong, bahkan saat aku melihat bagaimana perkembangan kondisi Alisha, aku justru teringat bagaimana Dhita yang ada di rumah.

Perempuan itu selalu menunggu ku tak peduli aku pulang atau tidak, bahkan ketidakacuhanku dan juga ketidakpedulian ku sama sekali tidak berpengaruh apapun.

Semua perlakuan burukku selalu dibalasnya dengan senyuman yang kini justru berbalik menderaku, aku seakan di hantam bertubi-tubi saat melihat senyuman Dhita.

Senyumannya lebih mengerikan daripada amukan sekalipun, harapanku untuk membuatnya marah dan muak serta berakhir dengan dia yang meninggalkan pernikahan ini justru hanya ditanggalkannya dengan senyuman.

Sekalinya dia menangis aku justru dibuat kelimpungan.

Astaga, Kandhita Aria, kamu benar benar rollercoaster untuk ku, jika seperti ini, bagaimana bisa aku akan terus menerus berlaku kasar padamu.

Cinta Sendiri ( tersedia ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang