Dua puluh satu 💔

7.6K 673 77
                                    

Aku melepaskan mu.
Melepaskan yang sejak awal memang bukan milikku.
Kembalilah
Kembalilah kepada siapapun pemilik mu yang sebenarnya.

💔💔💔💔💔💔💔💔

Dhita POV

Kembali jantungku dibuat bekerja keras saat melihat punggung tegap dalam balutan seragam PDL itu yang tengah berbicara dengan entah siapa di dalam ruang rawat ini.

Walaupun samar,aku bisa mendengar dengan jelas suara suara perbicangan Mahesa dan lawan bicaranya di dalam.

" .. Jangan cuma umbar janji Sa sama Alisha, "

Deg, Alisha !! Nama itu, mimpi buruk untuk pernikahan ku yang seumur jagung ini kembali terdengar, jadi yang ada di balik ruang rawat ini Alisha.

Suara keras Seorang paruh baya kini terdengar beradu argument dengan Mahesa, membuatku mau tak mau seperti orang bodoh yang berdiri di depan pintu.

"Mahesa nggak ingkar Tan .."

"Nggak ingkar janji apa, kamu pikir Tantenya Alisha ini nggak cerita kalo di Batalyon nggak ada latihan sepadat ceritamu itu..."

"Tante ..."

"Denger ya Mahesa, kamu tuh harusnya selesai dinas kesini, sebelum Lisha sadar kamu nggak pernah kesini, begitu sadar kamu kesininya jarang jarang .. Kamu tahu nggak, Lisha ini nggak mau minum obat kalo nggak sama kamu ,"

"Mahesa nggak bisa buat nginep Tan .. Mahesa usahain bakal sering sering nemenin Lisha sampai benar benar pulih .."

"Halaaahhgg, nggak bisa nginep wong mau ngelonin tuh anak jenderal manja itu, inget Sa, dia yang bikin Lisha kayak gini, kamu juga ..."

Deg, tanpa sepengetahuan ku, ternyata Mahesa masih curi curi waktu untuk bertemu Alisha, perih, rasanya sakit saat mendengar kenyataan yang begitu pahit di depan mataku sekarang ini.

Aku di bohongi di depan mataku sendiri, ku kira Mahesa sudah benar benar meninggalkan masa lalunya itu,  tapi nyatanya, semua itu hanya kebohongan belaka.

Kuusap air mataku, walaupun tahu akan semakin pahit hal yang ku dengar, aku bergeming, aku masih ingin mendengarkan semua hal yang tidak ku ketahui ini.

"Iya aku Tahu Tan, aku bakal tanggung jawab semua yang terjadi sama Lisha, Tante tahu kan, aku mesti kesini setiap ada kesempatan .. please lah Tan ngertiin aku,"

"Udah cukup Tante ngertiin kamu, banyak alasan !! Bilang saja kamu mau lari dari tanggung jawab, kalo memang mau nepati janji jangan cuma omong doang, ingat janjimu Sa begitu Lisha sembuh .."

Tidak ku dengar jawaban Mahesa, kini hanya kesunyian diantara riuhnya orang yang berlalu lalang di belakangku, aku seperti kosong, kenyataan yang benar benar nyata di depan mataku ini membuatku mematung .

Bahkan saat tiba tiba pintu ruangan ini terbuka dan menampilkan sosok paruh baya aku hanya diam, memandang perempuan yang ku kira Orang tua dari Alisha ini, sebuah tatapan heran yang terlontar untuk ku membuat ku tahu jika dia tidak mengenali ku, sebagai Putri Jendral manja yang baru saja di cemoohnya.

Cinta Sendiri ( tersedia ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang