Mencintaimu ??
Jika kamu bertanya hal itu sekarang ini, rasanya mustahil.
Ada nama yang bertahta di hatiku.🌺🌺🌺
Mahesa POV
Ku sesap perlahan teh hangat yang kupesan sekarang ini, semabri menatap dua perempuan yang kini tengah berbincang yang sesekali diiringi gelak tawa.
Kutopangkan daguku, mendengar suara yang sering ku dengar menyanyi di rumah kini berbicara dengan luwesnya, kepintaran tergambar jelas di wajah yang beberapa saat lalu menangis hebat, dan ajaibnya tangan lentik itu bisa menutupi semua hal mengerikan yang tadi ada di wajahnya
Harus kuakui, jika aku terpana dengan sosok Kandhita Aria sekarang ini, dia tidak seperti yang kufikirkan selama ini, dia bukan hanya Tuan Putri bodoh yang beruntung lahir di keluarga hebat, dia juga sama mengesankannya seperti Evando Aria walaupun baru aku tahu jika mereka bukan saudara kandung.
Caranya berbicara, lembut dan tegas tutur katanya, kepintarannya saat mengutarakan pendapat membuatku menepis semua pemikiran burukku tentangnya. Melihat Dhita berbicara dengan kliennya membuatku terpaku, aku seakan tidak bosan mendengar suaranya yang mengalun tersebut.
Sebagai laki laki normal, aku akan betah berlama lama memandangi wajah cantik bak patung porselen itu, wajah cantik yang kuabaikan selama ini.
Astaga !!! Apa yang sudah kufikirkan ini ?? Aku menggeleng, bagaimana bisa otakku dalam sehari ini sudah konslet berkali kali, tadi aku memeluknya, kemudian mengantarnya dan berakhir dengan terdampar di sini menemaninya bertemu klien, dan baru saja, aku mengaguminya, bukan hanya mengagumi paras cantiknya, tapi juga kepintarannya yang membuatku angkat topi seketika.
Ingat Mahesa, Alisha !! Kekasihmu yang menemanimu sejak pendidikan sedang terbaring koma dan bahkan belum sadar karena ulahmu, jangan semakin brengsek dengan mengagumi perempuan lain yang menjadi pemicu semua masalah mu sekarang.
Berulangkali kuucapkan kalimat itu dikepalaku bak mantra. Jika tidak mungkin aku sudah goyah dengan pesona perempuan halal di depanku sekarang ini.
Perempuan yang menjungkirbalikkan pendirian ku dalam sekejap seharian ini.
Hingga akhirnya mulutku ini tidak tahan untuk berbicara pada sosok bak boneka di depanku ini, dan kalimat yang keluar dari bibir mungil itu membuat egoku sebagai lelaki tertampar saat melihat mata itu kembali menjadi sendu."... Kamu tahu kan, aku bukan tanggung jawab Papa dan juga Kakak Kakak ku lagi ..."
Aku menelan ludah ngeri, kenapa setiap kalimat itu seakan membayang di kepalaku, aku memang orang awam dalam hal agama, tapi aku tidak buta, jika sekarang aku memikul tanggung jawab atas diri seseorang.
Astaga, bayang bayang dosa karena menelantarkan orang langsung menari nari dikepalaku, dan itu benar benar membuatku ngeri.
Aku membencinya begitu membabi buta sampai aku lupa dengan apa yang menjadi ajaran Tuhan .
Kuperhatikan dengan seksama perempuan di depanku ini, wajah cantik yang mampu membuat setiap laki laki menoleh dua kali ini, melihatku dengan tatapan lelah, entah semua kalimatnya tadi hanya sengaja untuk menarik simpati ku atau memang murni dari hatinya yang sudah tidak akan meminta pada Papanya.
Itu semua sukses membuatku tersadar, hingga akhirnya, dengan kesadaran penuh ku keluarkan dua buah kartu yang dulunya ku siapkan untuk Alisha, kartu yang dulu ku siapkan untuk seorang yang kucinta dalam pernikahan yang juga kuinginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sendiri ( tersedia ebook)
RomanceTentang Kandhita Aria. Putri Jendral Pemilik WO yang bermimpi pernikahannya akan seindah Pernikahan yang ditanganinya. Menikah dengan laki laki pilihan Papanya, Dhita terjebak akan cinta yang dirasakannya pada suaminya, laki laki acuh yang membencin...