04. AWAL

2K 74 1
                                    

Assalamu'alaikum🌹

"Dan bagian terpenting dalam
hidup dalah bagaimana kamu
Dapat mengikhlaskan apa yang
Telah terjadi dan memaafkan
yang telah menyakitimu"
~Halwah Inayah Aqiqah ~




Sekarang aku ada dirumah abi dan umi, karena setelah dari gedung resepsi tadi, abi mengajak aku dan kak haris untuk menginap beberapa hari sebelum aku dibawa kak haris kerumah yang sudah kak haris beli.

*Dikamar

Sekarang aku lagi duduk dimeja rias, mengapus sisa make up sehabis respesi tadi. Aku lagi memperhatikan kak haris yang sedari tadi memperhatikan hp nya sambil tertawa kecil. Tawa yang baru pertama kali kulihat, itu membuat kesan kak haris bertambah tampan, dan aku menyukai itu.

"Apakah aku bisa membuat kak haris tersenyum seperti itu? Apakah aku bisa menjadi istri yang baik? Apakah aku mampu bersabar menghadapi sikap dingin kak haris kepadaku? YaAllah bantu hamba dalam menjalani pernikahan ini"ucap halwah dalam hati sambil melihat ke arah haris.

"Ngapain Anda menatap saya?"ucap haris dingin dan tajam, membuat halwah panik dan segera menundukan kepala.

"ahh ma..maaf kak" jawab halwah dengan gugup, karena tercyduk sedang memperhatikan suaminya.

Tidak ada suara lagi, dan mereka diam dalam pikiran masing-masing. Tak lama setelah itu haris pun bersuara.

"khusus malam ini saja, Saya dan Anda tidur dalam satu kamar dan 1 ranjang, karena saya menghormati umi dan abi". Ucap haris datar.

"Iii..yaa kak halwah tau" Jawab halwah dengan nada pelan.

Setelah tidak ada lagi jawaban dari haris, hawlah pun memberanikan diri mengangkat kepalanya dan melihat kearas ranjang, ternyata suami nya sudah tidur, lalu halwah pun berdiri dan menuju tempat tidur. Dengan rasa gugup halwah merebahkan badannya disebelah haris dan menatap punggung haris, karena haris tidur membelakanginya. Yaa Halwah belum berani membuka hijab nya didepan suaminya, karena halwah tau haris tidak akan menyukainya, dan halwah pun ingat pembicaraan tadi setelah masuk kedalam kamar.

"Anda tidak perlu menjadi istri yang baik, lakukanlah apapun sesuka Anda tapi jangan pernah mencampuri urusan saya!"ucap haris dingin dan menatap halwah dengan tajam.

"dan satu lagi, saya sudah mempunyai pacar, dan saya akan menikahi pacar saya itu!!!"ucap haris dingin, lalu pergi dan memasuki kamar mandi.

Blammmm!!!
Pintu tetutup dengan kencang. Membuat halwah terlonjak kaget sambil memegang dadanya.

Halwah tertegun mendengar apa yang dikatakan suaminya itu.
"kak haris ingin menikahi pacarnya? Terus bagaimana denganku? Apakah aku harus berbagi?apakah kak haris ingin menceraikanku? Padahal kami baru saja menikah itupun blum sampai 24jam". Ucap halwah menangis dan memukul dadanya yang sangat sakit.

Halwah menangis lagi memikirkan itu, ia akan berusaha mempertahankan pernikahan ini, karena ia tak ingin mengecewakan abi dan uminya. Dan juga ia tak ingin abang nya tau kalau haris bersikap dingin kepadanya, kalau sampai tau, pasti abangnya tidak akan tinggal diam melihat adik kesanyanganya disakiti seperti ini, biarkanlah ini ia pendam, dan hanya halwah sajalah yang merasakan sakitnya.

Kesabaran Hati Seorang HalwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang