07. Berubah

2K 79 2
                                    


Assalamu'alaikum

Hmm Jangan jadi pembaca gelap dong:(

Vote dan komen kalian yang bikin aku semangat untuk nge-Up cerita ini:)

****

"Bila kamu mengikuti marahmu itu,
Maka kamu akan sampai pada sesalmu.
Dan bila kamu mengikuti senyummu,
Kamu akan sampai pada bahagiamu".
~🕊🕊🕊~



* * * * * *

Saat ini halwah berada dikamarnya, sekarang ini pukul  04.00 pagi. Semalaman ia menangis, membuat matanya bengkak, sakit yang ada dikepala nya pun semakin tak kunjung mereda.

Sambil menunggu waktu sholat subuh tiba, Halwah mengisi waktu luang nya untuk mengaji, yang dia butuhkan saat ini adalah ketenangan hati, dan satu-satunya yang membuat hatinya tenang adalah Al-Qur'an.
Ia bisa membaca Al-Qur'an selama berjam jam.

Hari ini halwah tidak masuk kuliah. Ia juga sudah meminta tolong kepada teman nya untuk mengizinkan dia, kebetulan hari ini adalah mata kuliah yang di ajarkan oleh suaminya, karena suaminya mengajar di kelas nya sebanyak 2 mata kuliah, jadi dia bertemu suaminya di kampus bisa seminggu bisa 2 kali.

Tak mungkin juga ia kuliah dalam keadaan kacau seperti ini, mata yang terlihat bengkak, wajah yang sangat pucat, dan juga luka di dekat telapak tangan nya yang di perban, tersentuh sedikit saja sangat sakit bagi halwah.

Dan juga bila ia bertemu sahabat-sahabatnya, halwah sangat bingung menjelaskan keadaannya, ia juga tak ingin berbohong kepada sahabatnya itu.

Setalah halwah melaksanakan sholat subuh, ia menuju kebawah, ke kamarnya bi sari, karena ada yang ingin dia sampaikan.

Tok..tok..tokk
Ketuk halwah yang berada didepan pintu kamar bi sari.

"Assalamu'alaikum bi" salam halwah, dan ia mengetuk pintu kembali, karena tidak ada yang membuka kan pintu.

Dan bi sari pun membuka pintu kamar dan menampakan bi sari yang masih mengenakan mukena.

"Ehh Wa'alaikumsalam, maaf ya non, bibi tadi masih sholat" jawab bi sari

"iya gpp kok bi, oiya untuk sarapan pagi dan makan malam bibi saja yang masak, soalnya saya lagi gak enak badan" jelas halwah dan terseyum ke arah bi sari.

"Bibi tau non dibalik senyuman non itu tersimpan banyak sekali luka, bibi lihat non, apa yang tuan haris lakukan tadi malam, sungguh non adalah wanita yang sangat baik". Ucap bi sari dalam hati dan menatap ke arah halwah dengan mata yang berkaca-kaca.

"ah iyaa siap non, akan bibi laksanakan"balas bibi dengan tertawa. Dan membuat halwah tertawa juga.

"kalau ada apa-apa, halwah ada di kamar kok bi, yaudah kalau gitu halwah ke kamar dulu yaa bi" ujar halwah dan pamit balik ke kamar.

"iyaa non"

*****

Haris Pov

"Silahkan dimakan den, den haris ingin minum teh apa kopi?" ucap bi sari yang berada di depan haris yg sudah duduk di meja makan.

Kesabaran Hati Seorang HalwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang