14. 🍃Khawatir🍃

2K 136 37
                                    


Saat ini haris lagi dikamar, ia berkemas pakaian karena habis isya ia akan balik pulang sebab kerjaan yang ada dikampus sudah sangat menumpuk.

"Kenapa saat ini dia belum balik juga"batin Haris.

Toktoktok
Terdengar suara ketokan pintu, harispun membuka pintu kamar, ternyata yang mengetok adalah neneknya.

"Haris udah jam segini kenapa halwah belum pulang? Nenek sangat khawatir takut terjadi apa-apa dengannya"ucap nenek haris khwatir.

"bentar juga dia balik kok nek"jawab haris

"kamu ini, istri belum balik bukan nya khawatir, saat ini dikampung nenek sering terjadi pelecehan yang dilakukan anak-anak nakal dikampung ini, dan korban nya anak remaja perempuan, sudah banyak sekali korbannya yang melapor, dan nenek sangat khwatir sama halwah ris"ucap nenek haris pelan.

Tanpa mendengarkan penjelasan neneknya lagi, harispun bergegas keluar rumah dan mengendarai motornya dengan kecepatan penuh.

Sudah hampir 1 jam halwah belum kelihatan, dan itu membuat haris sangat khawatir. Takut terjadi apa-apa dengan istrinya itu.

Harispun berhenti didepan warung, yang terdapat beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak yang sedang duduk.

"Assalamu'alaikum, maaf pak, bu saya mau nanya" ucap haris

"Wa'alaikumsalam"jawab mereka serempak.

"Silahkan mau nanya apa nak"sahut salah satu bapak-bapak yang sedang duduk disitu.

"Apakah bapak-bapak atau ibu-ibu yamg ada disini ada yang melihat istri saya lewat sini? Dia tadi memakai gamis berwarna hitam dan kerudung panjang berwarna abu-abu, tingginya sekitar dibawah bahu/pundak saya." ucap haris kepada ibu-ibu dan bapak-bapak itu.

"oiyaa saya ada lihat, dia ada lewat tadi sebelum magrib, dia mengarah kearah mushola yang ada di ujung jalan situ" ucap salah satu ibu-ibu

"oiyaa saya tadi baru dengar tadi sebelum magrib, ada kejadian seorang perempuan berhijab dilecehkan dengan beberapa lelaki, dan kejadiannya juga di dekat daerah mushola situ" sahut ibu-ibu yang satunya lagi.

Tanpa menunggu lagi, setelah berpamitan  dan mengucapkan terima kasih, harispun bergegas menuju mushola yang ditunjukan oleh ibu-ibu tadi.

Setibannya didepan mushola haris merasa lega dan bersyukur karena ternyata bukan istrinyalah yang diseritakan oleh ibu-ibu tadi, ia melihat istrinya sedang duduk diteras depan mushola.
dengan cepat haris membelokan motor nya dan menuju masuk kedalam halaman mushola.

Motor itupun berhenti tepat didepan dimana halwah sedang duduk.

"Naik"

Halwah sangat terkejut mendengar suara itu, ia pun mendongak dan melihat kearah sumber suara.

"Cepat!! Kita pulang malam ini, karena kerjaan saya dikampus sudah menunggu"ucap haris lagi.

"Halwah tau kak, pasti kak Muthia yang sedang menunggu kakak, begitupun sebaliknya kan"batin halwah

Halwah menatap sendu kearah suaminya itu.

"Cepat!! Jangan sampai saya berkata kasar disini"ujar haris dingin dan pelan

Tanpa berkata apapun, halwah dengan cepat segera naik keatas motor. Harispun menjalankan motornya dengan pelan.

"Bisa nggak sih kamu tuh sehari aja gak nyusahin orang! Kamu tuh cuman jadi beban tau nggak dihidupku!"ucap haris dingin

"kenapa juga tadi keluar gak izin sama saya? Kamu nggak lupa kan sudah bersuami?"lanjut haris lagi.

Halwah hanya diam mendengarkan suaminya itu berbicara.

Kesabaran Hati Seorang HalwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang