09. Dekat

2.1K 80 10
                                    

Assalamu'alaikum...

Vote dan komen nyaa yaa❤

*****

"Aku salut dengan orang yang ketika
sedih, dia menyembunyikannya.
Ketika bahagia, dia menahan untuk
Tidak mempublikasikannya.
Karena dia tau, ada banyak hati yang harus di jaga."
~🕊🕊~

🍭🍭🍭

*****

Haris pun memasuki kamarnya. Ia membaringkan tubuh nya yang sangat lelah. Hp haris bergetar, terlihat nama bundanya yang menelpon.

"Assalamu'alaikum nak, maaf ya bunda telpon nya tengah malam gini" Ucap bunda haris.

"Wa'alaikumsalam, iya bun gakpapa kok" jawab haris lembut.

"gini, bunda cuma mau kasih tau, kalau besok itu bunda mau ngadakan syukuran buat nikahan kamu, kemarin itu gak sempat karena bunda sibuk ngurus butik, jadi besok baru bisa terlaksana, datang ya nak, bawa mantu kesayangan bunda juga yaa". Ujar bunda

"iya insya Allah bun, nanti haris kasih tau halwah".

"yaudah, bunda cuman mau ngabarin itu aja nak, lagian ini udah tengah malam, Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumsalam". Ujar haris dan menutup telpon dari bundannya.

"Huttt".  haris mengelas nafas, ia bingung mau memberi tahu istrinya, setelah apa yang ia katakan kepada istrinya itu tadi. Dari pada memikirkan itu haris lebih memilih menutup matanya dan akan berbicara kepada istrinya besok pagi.

****
Keesokan harinya haris memberanikan diri ke kamar istrinya yang berada tepat di sebelah kamarnya.

Tok..tok...tok
Tidak ada yang menyahut.

Tok...tok..tokk!
Sudah beberapa kali haris mengetok pintu kamar halwah tidak ada jawaban. Dan itu membuat mood haris pagi ini buruk.

Sebelum haris mengetok pintu itu, orang yang punya kamar sudah membukakan pintunya. Halwah yang membuka pintunya sambil tersenyum.

Haris yang melihat senyum itu tampak terpaku. Senyum yang tulus dari wajah pucat istrinya, mata yang sembab dan terlihat sangat bengkak. Halwah tersenyum seakan-akan tidak terjadi apa-apa tadi malam, pikir haris.

"maaf kak, tadi halwah habis dari kamar mandi." ucap halwah menunduk, ia takut suaminya itu marah kepadanya.

"apakah dia tadi malam tak tidur semalaman? Sampai-sampai kantung matanya terlihat hitam" ucap haris dalam hati

"Ehem! Hari ini dirumah bunda ada syukuran, bunda nyuruh kita datang" ujar haris datar.

"iya kak" jawab halwah.

"apakah kamu kuliah hari ini? Tanya haris

"iya"

"kita berangkat jam sehabis sholat ashar".

"iya" . Lagi-lagi halwah membalasnya pertanyaan haris dengan singkat. Haris yang tak ambil pusing pun pergi dari hadapan halwah.

Untuk hari ini dan seterus nya, halwah bertekad tidak akan menangis lagi di hadapan kak haris, ia harus kuat, ia tak ingin terlihat lemah dihadapan suaminya itu.

Halwah pun turun untuk memasakan sarapan untuk suaminya, setelah itu bergegas pergi ke kampus, seperti biasa halwah pergi ke kampus menggunakan motor kesayangan nya.

Halwah tak mau lagi naik mobil suaminya, karena pasti setiap pagi suaminya itu pergi menjemput pacarnya, halwah tak kuat melihat kemesraan suaminya dan pacarnya itu di depan matanya, sungguh halwah tak kuat.

Kesabaran Hati Seorang HalwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang