"tatap saya" ucap haris lembut.
Dengan sedikit keberanian, halwah menatap kearah suaminya.
Harispun mengusap air mata halwah dengan sangat lembut sambil berkata.
"Saya mohon berhentilah menangis halwah" ucap haris lembut sambil membelai lembut wajah halwah.
✴️✴️✴️✴️
Toktoktok
Terdengar seseorang sedang mengetok pintu kaca mobil haris.Haris pun tersadar apa yang telah ia lakukan. Ia pun melepaskan tanganya dari wajah halwah.
Halwah yang di perlakukan begitu membuat wajahnya memerah padam menahan malu. Ia pun reflek menundukkan kepalanya.
"ada apa dengan ku, kenapa saat melihatnya menangis akupun juga ikut merasakan sakitnya"batin haris
Terdengar suara ketokan lagi, sesegera mungkin haris membuka kaca jendela mobilnya, dan ternyata itu adalah seorang polisi.
"Selamat malam pak, maaf kenapa bapak stop dipinggir jalan, ini sangat membahayakan bagi pengguna kendaraan lainnya". Ucap polisi itu pada hariss.
"mohon maaf pak, saya salah, "jawab haris
"baiklah, silahkan melanjutkan perjalanan anda kembali" ucap polisi itu.
Harispun dengan segera melajukan mobilnya, selama diperjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan, terasa sangat canggung setelah kejadian itu.
Tak lama merekapun sampai dirumah, harispun keluar dari mobil dan haris pergi meninggalkan halwah dibelakang yang tengah kesulitan membawa 2 koper.
Halwah sangat kesulitan membawa 2 koper sendirian, walaupun begitu dia tak berani memanggil suaminya untuk meminta bantuan, dia sadar diri suaminya itu tak akan membantunya walaupun ia sudah meminta.
Tak berapa lama halwahpun sampai dikamarnya, ia menaruh kopernya didekat pintu, lalu koper satunya lagi ia antarkan ke kamar suaminya.
"kak ini kopernya" ucap halwah dari luar kamar dan sesejali mengetok pintu kamar suamiinya itu.
"kak"
Tidak ada yang menyahut, halwah pun dengan sedikit keberanian membuka pintu kamar dan masuk kedalam.
Halwah terdiam didekat pintu masuk, ia melihat sekeliling kamar suaminya, Disana banyak sekali Foto-foto suaminya dan seorang cewe, siapa lagi kalau bukan muthia pacar haris.
"Foto-foto yang sangat indah, dan kak haris terlihat sangat bahagia disitu" ucap halwah pelan
Halwahpun semakin masuk kedalam, dia berdiri didekat meja, dan mengambil bingkai foto kecil yang didalam nya terdapat suaminya sedang memeluk perempuan dari belakang.
"sangat serasi " batin halwah
"Apa yang anda lakukan disitu!" ucap haris dingin, bahkan sangat dingin terdengar dari telinga halwah
Haris keluar dari kamar mandi dengan baju santai nya, ia mendekat kearah halwah
"ma-maaf kak, tadi halwah sudah ketok pintu kakak, tapi tak ada jawaban, halwah hanya ingin mengantarkan koper kakak" jawab halwah pelan dan suara sedikit bergetar karena ketakutan.
Sungguh saat ini haris sangat menyeramkan, tatapan yang tajam melihat halwah, seakan halwah telah melakukan kesalahan yang sangat besar.
"keluar dan jangan pernah masuk kedalam kamar saya lagi!! Bentak haris kepada halwah, dan haris mengambil kasar bingkai foto yang ada di genggaman halwah.
"arghh" ringis halwah pelan, jari nya tergores dan itu mengeluarkan darah segar yang lumayan banyak.
"maaf kak" ucap halwah pelan dan keluar dari kamar haris.
Segera halwah masuk kedalam kamarnya dan mengobatin tanganya yang tergores tadi
"kenapa kakak berubah lagi?" batin halwah
Tak lama halwah pun tertidur
Pagi pun tiba, dan halwah turun kebawah untuk memasak sarapan, setelah sarapan telah siap, dan pukul menunjukkan. 07.30 tapi suaminya belum juga turun kebawah.
"hmm bi sari apa kak haris udah ada keluar dari kamarnya? Tanya halwah
"kayaknya belum den non, bibi gak ada lihat soalnya" jawab bibi sari
"panggil nggak yaa, tapi halwah takut kalau kak haris semakin tambah marah" batin halwah
"bi bisa minta tolong panggilkan kak haris, bilang sarapan nya sudah siap" ucap halwah
"baik non" sahut bibi
Tak lama bibipun datang dengan wajah yang begitu panik.
"den harisnya tidak mau makan non, dan juga tdi bibi lihat wajah den haris sangat pucat, sepertinya demam" ucap bibi panik
"yaudah bibi siapin air hangat sama handuk kecil ya bi dan juga bubur, bawa ke kamar atas kamarnya kak haris" ucap halwah dan buru buru ia menaiki tangga dan menuju ke kamar haris.
Halwah terdiam didepan pintu, ia bimbang mau masuk apa tidak, karena suaminya sudah berkata kalau halwah tidak boleh masuk kedalam kamar itu lagi, tidak boleh!
"bismillah, masuk aja, biar aja kak haris marah, yang penting halwah bisa lihat kak haris" ucap halwah pelan. Dengan pelan halwah membuka pintu masuk kedalamDidalam ia melihat suaminya terbaring lemah di kasur, sepertinya dia sangat kelelahan.
Halwah mendekat dan duduk di pinggir kasur, ia meyentuh kepala haris.
Tiba-tiba tangan halwah dihempas kasar
"aww" ringis halwah"jangan sentuh saya!" ucap haris pelan
"badan kakak sangat panas, kita kerumah sakit yaa" ucap halwah
Haris tak menghiraukan ucapan halwah, dan ia malah berbalik dan tidur membelakangi halwah
Tak lama bi sari membawakan bubur yang halwah minta tadi, lalu bibipun segera keluar dari kamar.
"kak makan dulu ya baru minum obat agar sakit nya berkurang" ucap halwah pelan
Harispun membuka matanya, dan melihat kearah samping kasurnya.
"keluar" ucap haris pelan
Halwah tak tega melihat suaminya seperti itu, wajah yang pucat dan suaranya pun bila berbicara sangat pelan tak seperti haris yang biasanya.
"kakak makan dulu ya, habis itu minum obat, supaya cepat sembuh" ucap halwah lembut
"aa kak, biar halwah suapin" ucap halwah
"saya bisa makan sendiri" jawab haris cuek
" yaudah kalau gitu halwah keluar dulu mau pergi ke kampus, habis makan jangan lupa minum obat, itu obat nya udah halwah taro didekat gelas" ucap halwah lembut
Dan halwah pun keluar dari kamar, dan bersiap-siap menuju kampus.
▪
▪
▪
▪
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesabaran Hati Seorang Halwah
RomanceMOHON MAAF BILA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ATAU ALUR CERITA, TAPI CERITA INI MURNI HASIL PIKIRAN SAYA SENDIRI❤ ▪ ▪ ▪ Bukankah rumah tangga harus dibangun bersama-sama agar bisa berdiri kokoh? Lalu bagaimana dengan aku yang selalu berjuang sendiri meng...