Like I Need

1.1K 71 18
                                    

Bagi Kastara Paradiktha, Yogyakarta adalah rumahnya. Rumah dimana ia mampu hidup dengan apa adanya. Rumah yang membuatnya seakan tenggelam dalam ketenangan ketika menginjakan kaki di sana.

"Tumben nyokap lo adem ayem. Padahal udah hampir dua minggu lo mangkir dari kantor."

"Selama lo tutup mulut, enggak akan ada komentar apa-apa, Can."

Perkenalkan Candrakanta Ganendra Rahagi, si paling banyak mulut. Dan sialnya, pria itu selalu menjadi tempat sampah hidup untuk Kastara.

Begini kira-kira, jika ada orang bertanya siapa saja yang mengenal Kastara dengan sangat baik. Candrakanta menjadi salah satu nama yang akan disebut.

"Paham nih gue. Lo ke sini untuk mengais masa lalu, kan... Anjing baku banget gue, mengais.

Gila juga ya lo, itu kepala belum meledak diisi masa lalu terus." Candrakanta menggeleng sembari menyalakan sebatang nikotin.

"Harusnya lo juga paham, di kepala gue akan selalu ada tempat untuk ingat dia."

"Sori, perlu gue koreksi kayaknya. Bukan ada tempat. Memang lo nggak pernah mau lupa semua hal tentang Kelana."

Mau nggak mau Kastara mengakui, bukan hanya daya magis Yogyakarta yang selalu memanggil ia kembali. Tapi juga seseorang.

Seseorang yang kurang ajarnya disebut oleh Candrakanta. Seseorang yang dulu mampu mengisi Kastara hingga penuh. Seseorang yang enggak lagi bisa ia temui sesuka hati. Seseorang yang dengan sadis pergi begitu saja.

Begitu sadis, sampai setiap kenangan itu masih bercokol kuat. Enggan beranjak pergi.

Kelana....

"Terus mau balik kapan lo?"

"Besok pagi. Mas Gian cariin gue, harusnya gue meeting sama client baru hari ini."

"Kastara, Kastara, lo kalo mau bego ditakar dulu. Jangan terjun bebas gini. Gue cabut duluan." Candrakanta menghembuskan asap nikotin terakhirnya.

"Mau kemana lo?"

"Ketemu Kelana. Ikut?"

"Nggak."

"Lo bisa lebih hikmat di depan orangnya, Ta. Yakin nggak ikut?"

"Brengsek."

Tawa Candrakanta pecah seketika, "Beneran terjun bebas lo begonya. Titip salam enggak, nih."

"Iya! Anjing, enggak maksud gue! Buruan cabut deh lo!"

Bukan mereda, tawa pria semampai ini justru semakin menjadi. Memang benar Kastara sangat gampang dipancing kalau sudah disangkut pautkan dengan Kelana. Dan tentunya, hal itu hiburan bagi Candrakanta.

Kastara & KelanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang