Dialogue

262 50 5
                                    

Memilih untuk tetap diingat...

"Kamu jangan lupa loh kasih list apa aja titipan Bunda. Supaya aku bisa cariin di Semarang."

"Kalau memang enggak sempet jangan dipaksa ya, La. Nanti aku yang bilang Bunda."

"Iya, Kastara Paradiktha. Jangan lupa juga sarapan dulu sebelum ke kantor. Takut kamu pingsan karena belum makan apa-apa dari tadi."

"Njih, Ndoro Ayu... Sampai ketemu satu bulan lagi, La."

"Apartemen kamu baru diberesin, ya? Enak banget soalnya tiduran di kasur. Rapi."

"Kastaraaa. Bangun nggak! Susah payah aku beresin malah kamu berantakin lagi. Kamu masak aja deh di dapur. Aku belum masak apa-apa untuk sarapan soalnya."

"Kamu siap dapurnya meledak? Online aja yuk. Kamu mau makan apa?"

"Masakin aku ajaaa. Atau jangan berharap kamu bisa nginep hari ini."

"Aku mana bisa masak, La."

"Siap-siap cari tempat lain untuk kabur dari omelan Bunda kalau gitu."

"Fine. Aku cuma bisa buatin telur dadar. Tapi jangan protes sama rasanya."

"Thank you, Sweet."

"Temenin aku kenapa, sih?"

"Masa makan mie instant aja harus aku temenin. Biasanya juga sendiri. Aku flight ke Bali besok pagi, Tara."

"Kita mau pisah dua bulan, La. Enggak rela banget berkorban sedikit aja."

"Sedikit? Kalau meeting aku besok kacau karena kurang istirahat, memang kamu bisa tanggungjawab?"

"Oh, aku lupa pekerjaan kamu adalah prioritas diatas segalanya."

"Kamu aneh. Sebelumnya aku keluar kota juga tapi kamu nggak begini. Habisin segera, aku sama kamu butuh istirahat."

"Hm."

"Whatever... aku nggak mau debat. Satu lagi, jangan sampai kasur ku kotor."

"Mau kamu apa, Lana! Bukan cuma aku yang salah di sini. Pemikirian kamu tuh... dangkal!"

"Aku nggak mau bicara sama orang yang emosi. Kamu pulang aja sekarang, kasian Bunda."

"Yang bahas masalah sepele ini pertama kali siapa? Kamu, kan? Nggak usah segala Bunda kamu jadiin alasan menghindar! Kamu mau bahas, kita bahasㅡ"

"ㅡPulang Kastara."

"Memang cuma pendapat kamu ya yang selalu benar. Tanpa mau tahu penjelasan orang lain.

Egois kamu, La."

"Aku butuh sendiri untuk sekarang. Supaya lebih tenang. Kamu juga."

"Nggak perlu khawatir. Setelah ini pun hidup kamu akan selalu tenang. I'm leaving for your good."

Kastara & KelanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang